Sutradara Respons Kritikan Sejarawan Soal Trailer Napoleon
13-November-24, 21:32Sutradara Ridley Scott merespons kritik tajam dari sejarawan Dan Snow soal trailer Napoleon yang rilis pada Juli lalu. Snow menuding film tersebut banyak melewatkan detail sejarah.
Scott merespons sederet kritik dari sejarawan tersebut dengan singkat saat berbincang dengan The New Yorker, dan diberitakan Variety pada Senin (6/11).
"Urus yang lain sajalah," kata Scott.
Dalam unggahan di TikTok, Dan Snow berargumen bahwa Napoleon punya banyak detail sejarah yang salah. Ia menyampaikan hal itu berdasarkan trailer yang rilis Juli lalu.
Snow menilai Napoleon "tidak menembak ke piramida" terkait adegan Battle of the Pyramids yang terjadi pada 1798 di Embabeh, utara Giza, Mesir. Dalam trailer, prajurit Napoleon digambarkan menembak ke puncak piramida Giza.
Snow juga mengkritisi adegan eksekusi pemenggalan Marie Antoinette, ratu terakhir Prancis sebelum Revolusi Prancis.
Antoinette dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan, yakni pengurasan keuangan negara, makar terhadap keamanan dalam dan luar negara, dan pengkhianatan karena aktivitas intelijen demi kepentingan musuh.
Ia kemudian dieksekusi pada 16 Oktober 1793 pada pukul 12.15 siang. Ia dipenggal di hadapan masyarakat umum, dengan gambar dirinya yang dikenal berambut pendek.
Sementara dalam trailer, Marie Antoinette (Catherine Walker) digambarkan memiliki rambut putih keriting yang mengembang panjang dan berjalan dengan angkuh ke lokasi eksekusi.
"Marie Antoinette terkenal berambut sangat pendek saat dieksekusi, dan hei, Napoleon sedang tidak di sana saat itu" kata Snow mengkritisi adegan trailer tersebut.
Film Napoleon karya Ridley Scott ini akan mengisahkan kehidupan Napoleon Bonaparte yang diperankan Joaquin Phoenix. Film ini sebagian besar menampilkan kisah Napoleon, mulai dari perjalanan menjadi kaisar hingga kisah cinta dengan Josephine (Vanessa Kirby).
Dalam wawancara dengan Empire pada Agustus lalu, Joaquin Phoenix menegaskan bahwa Napoleon bukan film biografi sejarah pada umumnya. Menurutnya, film itu akan menggambarkan sesuatu yang lebih rumit.
"Kalau Anda benar-benar ingin memahami [film] Napoleon, maka Anda sebaiknya melakukan riset dan membaca sendiri," cetus Phoenix saat itu.
"Karena jika Anda menonton filmnya, ini adalah pengalaman yang diceritakan melalui mata Ridley. Ini adalah dunia yang sangat kompleks. Yang kami cari adalah sesuatu yang bisa menangkap perasaan dari sosok ini," lanjutnya.
Film ini menjadi ajang reuni Ridley Scott dengan Joaquin Phoenix yang mendapuk peran utama sebagai Napoleon Bonaparte. Scott dan Phoenix sebelumnya bekerja sama lebih dari dua dekade lalu lewat Gladiator.
Film tersebut disutradarai Ridley Scott berdasarkan dari naskah garapan David Scarpa, dan akan menjadi film ke-28 sutradara Inggris yang kini sudah berusia 86 tahun tersebut.
Scott dikenal sebagai sutradara kawakan yang telah menggarap Gladiator (2000), Black Hawk Down (2001), American Gangster (2007), hingga The Martian (2015).
Selain itu, Napoleon turut dibintangi Vanessa Kirby, Tahar Karim, Ben Miles, Ludivine Sagnier, Matthew Needham, hingga Youssef Kerkour. Napoleon dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 November 2023.