Penerbangan Terpanjang di Dunia, 17 Jam Mengudara karena Hindari Rusia
13-November-24, 21:29Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd. berencana mengubah rute penerbangan New York-Hong Kong.
Rute penerbangan baru tersebut akan menghindari wilayah udara Rusia, seperti dikutip dari Bloomberg, (29/3/2022).
Menariknya, rute penerbangan baru Cathay Pacific dari New York-Hong Kong tersebut akan menjadi rute penerbangan komersial terpanjang di dunia berdasarkan jarak.
Tanpa melalui wilayah udara Rusia, jarak penerbangan New York-Hong Kong mencapai 16.618 kilometer (km) atau 10.326 mil, dengan waktu tempuh 16 sampai 17 jam, berdasarkan data FlightRadar24.
Cathay Pacific berencana terbang dari Bandara Internasional John F Kennedy di New York, melintasi Samudra Atlantik, Inggris, Eropa selatan, dan Asia tengah.
Informasi tersebut berdasarkan memo maskapai kepada staf penerbangan Cathay Pasific yang diterima Bloomberg.
Jarak tersebut melampaui penerbangan rekor terpanjang saat ini milik Singapore Airlines Ltd dengan rute Singapura-New York sepanjang 15.349 km, berdasarkan data FlightRadar24.
Meski secara jarak lebih dekat, penerbangan tersebut memakan waktu selama 17 jam 30 menit.
Juru Bicara Cathay Pacific mengatakan, pesawat jenis Airbus A350-1000 mampu mengoperasikan rute tersebut. Pesawat ini sudah biasa menerbangi langit Kutub Utara dan wilayah udara Rusia.
Saat ini, Cathay Pacific tengah mencari izin penerbangan untuk mengoperasikan rute baru tersebut.
Berdasarkan informasi dari Cirium yang dikutip dari The Points Guy, (31/3/2022), Cathay Pacific akan mengoperasikan penerbangan New York- Hong Kong hanya empat kali selama April 2022 ini.
Sebelum pandemi, maskapai ini mengoperasikan hingga tiga perjalanan pulang pergi setiap harinya, antara Hong Kong dan New York.
Maskapai tersebut mengurangi sejumlah operasi pesawat akibat pandemi Covid-19 karena berkurangnya jumlah penumpang.
Maskapai ubah rute hindari Rusia
Bloomberg menyatakan, Cathay Pacific bukanlah maskapai pertama yang mengubah rute penerbangan demi menghindari wilayah udara Rusia.
Seperti diketahui, Rusia tengah berperang dengan Ukraina, sehingga banyak maskapai menghindari wilayah udara kedua negara itu.