Meninggal 3 Hari Lalu, Jenazah Bupati Pertama TTU Dimakamkan Saat Peringatan 100 Tahun Hari Lahirnya
13-November-24, 21:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jenazah bupati pertama Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Petrus Salassa, dimakamkan Rabu (26/4/2023) sore.
Petrus meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Kupang, Minggu (23/4/2023) dan baru dimakamkan hari ini, bertepatan dengan peringatan 100 tahun hari lahirnya.
Petrus yang menjabat Bupati TTU periode 1960-1964, lahir di Kei, Maluku Tenggara pada, 26 April 1923 silam.
"Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum Bijaesunan, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten TTU John Amsikan, kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu malam.
Acara pemakaman, lanjut John, dimulai sekitar jam 15.30 Wita.
John menyebut, hadir dalam acara pemakaman itu Bupati TTU David Djuandi, Wakil Bupati TTU Eusabius Binsasi, Sekretaris Daerah Kabupaten TTU, para Asisten Bupati, Staf Ahli dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten TTU.
Hadir pula mantan Bupati TTU periode 1990-2000 Antonius Amaunut, Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Pater Philipus Tule dan Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka.
"Selain para pejabat, hadir juga ribuan pelayat dari berbagai wilayah," kata Jhon.
Sebelumnya diberitakan, Bupati pertama Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Petrus Salassa, meninggal dunia pada Minggu (23/4/2023).
Petrus yang menjabat Bupati TTU pada periode 1960-1964, meninggal di usia 99 tahun.
"Meninggal tadi pagi sekitar pukul 10.45 Wita," kata menantu Petrus Sallasa, Antonius Belle, kepada wartawan di Kupang.
Petrus meninggal setelah dua minggu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam Kota Kupang.
Setelah meninggal, jenazah kemudian dibawa ke Gereja Paroki Santo Fransiskus Asisi BTN Kolhua, Kota Kupang, untuk misa pelepasan yang dipimpin Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, pada pukul 13.00 Wita.
Misa pelepasan itu, dihadiri oleh ratusan umat yang berasal dari keluarga dan warga TTU yang tinggal di Kota Kupang dan sekitarnya.