Ribuan Mahasiswa Wirausaha Lahir Tiap Tahun: Gen Z Bukan "Kaleng-kaleng"
10-November-24, 03:53SEJAK dahulu kala, keberadaan anak muda atau pemuda sangat strategis. Demikian strategisnya, sampai-sampai Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia."
Betapa hebatnya pemuda. Sayangnya, belakangan ini muncul stereotif atau stigma negatif terkait anak muda yang dianalogikan sebagai "strawberry generation" atau generasi stroberi.
Mereka dikonotasikan sebagai generasi yang penuh dengan gagasan kreatif, tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Cengeng, malas dan mudah bosan. Terutama Generasi Z atau Gen Z, yakni generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012.
Padahal, berdasarkan pengalaman mengajar 20 tahun lebih ditambah juga data Kementerian Tenaga Kerja, Gen Z punya sejumlah keunggulan di tempat kerja. Antara lain melek teknologi, kreatif dan inovatif, multitasking (serba bisa) yang efektif, serta fleksibel dan adaptif.
Saya sependapat dengan data Kemnaker itu. Gen Z bukan kaleng-kaleng. Bahkan, menurut saya, Gen Z itu tidak berpikir tentang anggapan orang-orang bahwa mereka adalah generasi stroberi yang lengkap dengan berbagai stigma kelemahannya.
Saya justru melihat mereka fokus bagaimana "menjual stroberinya" itu dengan berwirausaha.
Terbukti, saat ini banyak anak-anak muda lebih berhasil daripada generasi yang lebih tua, khususnya dalam keahliannya berwirausaha. Tak terkecuali mahasiswa yang termasuk Gen Z itu.
Ada Belva Syah Devara dan Muhammad Iman Usman, misalnya. Dua anak muda ini, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mendirikan platform belajar digital Ruangguru pada 2014.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Chief Executive Officer (CEO), Belva berhasil membawa Ruangguru sebagai aplikasi belajar terbesar di Asia Tenggara yang telah diunduh lebih dari 10 juta kali melalui Playstore dan Appstore.
Pun, Deorex, brand lokal yang sukses meraih penghargaan TOP Brand Award 2024 dalam kategori Antiperspirant.
TOP Brand Award merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada brand yang telah berhasil dalam menciptakan inovasi dan kepuasan produk dari masyarakat Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Chief Marketing Officer Ekaputra Suhandojo dan Chief Financial Officer Aryaputra Suhandojo pada acara “Malam Penganugerahan TOP BRAND 2024”, di Jimbaran, Bali, Rabu (7/8/24). Ekaputra dan Aryaputra adalah anak-anak muda.
Lalu, Brighty, brand body care ternama Indonesia, yang sukses meraih anugerah Rekor MURI dengan Penjualan Pencerah Ketiak Terbanyak di marketplace. Dalam kurun tiga tahun, Brighty mampu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan berhasil menjual lebih dari 1 juta pcs.
Berikutnya, HMNS Perfumery, yang dibaca "Humans", merk parfum lokal asal Indonesia yang didirikan pada 2019. Brand ini dibentuk oleh sekelompok anak muda yang memiliki tujuan untuk menghadirkan parfum berkualitas tinggi, tapi dengan sentuhan khas lokal Indonesia.
Brand parfum yang satu ini berhasil membumi di pasar Indonesia pada 3 tahun pertama dan meraup pendapatan hingga Rp 100 miliar. Mereka semua memulainya semenjak masih muda dan berhasil dengan cepat. Terbukti bahwa Gen Z bukan kaleng-kaleng.