Minta Gaji Anaknya yang Guru Dibayar, Kades Mengamuk di Sekolah, Ternyata Sudah Setahun Tak Mengajar
10-November-24, 01:05Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sebuah video yang merekam seorang kepala desa mengamuk di sekolah viral di media sosial.
Ia tampak mengusir kepala sekolah dan membuat palang di pintu sekolah yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu.
Terungkap bahwa kades tersebut mengamuk dan minta gaji anaknya yang merupakan guru honorer di sekolah itu segera di bayar.
Sementara itu, sang kepala sekolah mengatakan, sekolah tak lagi membayar gaji anak kades tersebut karena sudah tak lagi mengajar.
Video tersebut direkam di SD 34 Halmahera Barat, Maluku Utara.
Kepala Sekolah SD 34 Halmahera Barat Darwis Hamisi mengatakan, pihaknya tidak membayar gaji honor anak kades yang berinisial K karena tak lagi mengajar di SD tersebut.
K sebelumnya mengajar di SD 34 Halmahera Barat sejak tahun 2022 hingga 2023.
"Namun, di tahun 2023 juga K berhenti mengajar karena pindah ke SMPN 18 Halmahera Barat," jelasnya, Sabtu (14/9/2024).
"Terus kami mau bayar gaji honornya bagaimana? Sedangkan dia sudah tidak mengajar di SD," sambungnya.
Ia mengungkapkan, kepala desa yang berinisial M itu juga mendesak agar gaji honor anaknya selama satu tahun ini segera dibayar.
"Kades datang di sekolah ketemu saya, desak agar gaji honor anaknya itu segera dibayar kalau tidak sekolah akan diboikot," ungkapnya.
"Bahkan saya diminta tidak lagi menjalankan tugas di SD 34, saya datang ke sekolah kades kembali mengusir saya," tambah dia.
Darwis menjelaskan, M tak hanya mengancam dirinya, tetapi semua guru SD 34 Halmahera Barat.
"Kades juga mengancam pihak guru agar tidak serta merta membuka palang yang ia boikot," ucapnya.
Darwis menuturkan, sejak Senin (9/9/2024) kemarin proses belajar mengajar terganggu. Ia mengaku, siswanya ketakutan karena ulah kades tersebut.
"Memang satu minggu ini proses belajar terganggu. Anak-anak tidak belajar karena ketakutan dengan tindakan kepala desa," tandasnya.
Sementara, sang kepala desa saat dikonfirmasi melalui via telepon mengatakan, aksi yang terekam video itu adalah urusannya dan menolak memberikan keterangan karena sedang sibuk.
"Itu urusan saya, nanti sudah," singkatnya.