Mengapa Emosi Pemudik Bisa Meledak-ledak di Muka Umum? Ini Kata Psikolog
09-November-24, 20:59Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Belum lama ini, beberapa video pemudik marah saat diminta untuk putar balik oleh petugas viral di media sosial.
Salah satunya seorang wanita yang mengamuk ke petugas karena diminta untuk putar balik di pos penyekatan simpang Jalan Lingkar Selatan, Ciwandan, Kota Cilegon.
Wanita yang hendak ke Anyer ini sampai memaki petugas.
Menurut pakar psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Ahmad Gimmy Pratama, kondisi ini diakibatkan sejumlah faktor.
“Dalam psikologi, marah itu adalah perilaku. Jadi, semua yang berkaitan dengan perilaku bisa dilihat latar belakangnya,” ungkap Gimmy saat dihubungi, Rabu (19/5/2021).
Kepala Departemen Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Unpad tersebut menjelaskan, perilaku marah seseorang dilatarbelakangi aspek personal dan lingkungan.
Di aspek personal, marah dipengaruhi sistem psikofisiologis. Mulai dari tingkat ketahanan fisik hingga kemampuan berpikir, mengelola emosi, serta kemampuan individu dalam membaca nilai-nilai yang ada di sekitar.
Sementara aspek lingkungan, perilaku marah dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar, cuaca, hingga reaksi lingkungan sosial maupun lingkungan fisiknya.
Jika dikaitkan dengan peristiwa pemudik yang marah-marah saat ditegur polisi, itu diakibatkan luapan emosi yang mengendap saat pemudik melakukan perjalanan.
Kondisi lalu lintas yang macet ditambah fisik lelah dan cuaca panas akan membuat emosi seseorang mengendap.
Sehingga ketika menghadapi hambatan selanjutnya, emosi yang mengendap tersebut bisa meledak.
“(Pemudik) mengalami frustasi. Adanya kebijakan penghambat akhirnya frustasi menimbulkan agresi dan menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan,” papar Gimmy.
Meski demikian, marah juga dipengaruhi kemampuan individu mengendalikan dirinya. Karena itu, tidak semua orang akan langsung marah saat menemui kondisi serupa.
Selama aspek rasionalnya masih ada, kemampuan orang dalam mengendalikan emosinya akan lebih baik.
Hukuman sosial