Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat
09-November-24, 19:24Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis, tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal menguat ke depan. Optimisme ini utamanya didukung oleh kondisi fundamental nilai tukar rupiah yang terjaga.
Perry menyadari, kurs rupiah tengah tertekan oleh dollar AS. Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sudah terdepresiasi 5,92 persen sejak awal tahun hingga 19 Juni lalu.
Pelemahan itu menurut dia, disebabkan oleh berbagai sentimen. Ia menyebutkan, sentimen-sentimen yang menyebabkan rupiah tertekan selama beberapa pekan terakhir ialah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, meningkatnya kebutuhan valuta asing (valas) dalam negeri, serta persepsi investor terhadap arah kebijakan fiskal Indonesia.
"Tentu saja pergerakan nilai tukar itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang fundamental, dan faktor-faktor yang teknikal, faktor-faktor jangka pendek, dan itu bergerak dari bulan ke bulan, selalu begitu," tutur dia, dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Namun demikian, faktor fundamental nilai tukar rupiah dinilai masih terjaga. Ini tercermin dari laju inflasi RI yang kian melandai, di mana pada Mei mencapai 2,84 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Selain itu, perekonomian Indonesia masih terjaga, ditunjukan produk domestik bruto (PDB) yang tumbuh 5,11 persen pada kuartal I-2024. Terakhir, defisit neraca transaksi berjalan diproyeksi terjaga di kisaran 0,1 - 0,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), yang menandai ketahanan eksternal Indonesia.
"Sehingga kami masih meyakini tren nilai tukar rupiah ke depan akan menguat. Tren ya. Tren akan menguat," kata Perry.
Adapun untuk menjaga stabilitas rupiah dari sentimen "negatif", Perry bilang, BI akan memaksimalkan bauran kebijakan intervensi pasar keuangan. Pada saat bersamaan, bank sentral bakal mengerahkan instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI) dan Sekuritas Valasa BI (SVBI) untuk menarik modal asing.
Dengan kebijakan tersebut, BI optimis dapat menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek. Sementara dalam jangka panjang, BI optimis, rupiah bakal kembali menguat.
"Sehingga apakah Bank Indonesia masih yakin tren (rupiah) menguat? Yes. Karena semua faktor mendukung penguatan rupiah," ucap Perry.