Luhut: Kami Ingin Menunjukkan ke Dunia Betapa Menariknya Menjadi Pelaku Bisnis di Indonesia
09-November-24, 17:11Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi industri minyak dan gas (migas) yang telah menemukan berbagai sumber migas baru seperti Premier Oil yang baru saja ditemukan di lapangan gas baru di lepas pantai Aceh.
Kemudian, Pertamina Hulu Rokan telah menyelesaikan lebih dari 350 sumur baru dalam waktu satu tahun setelah akuisisi. Blok Cepu ExxonMobil akan mengebor lebih banyak sumur klastik dan infill.
Luhut berharap banyaknya temuan migas tersebut mampu menarik para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Persis inilah yang ingin saya dengar lebih banyak dari industri ini, lebih banyak penemuan dan lebih banyak aktivitas. Kami ingin menunjukkan kepada dunia betapa menariknya menjadi pelaku bisnis di Indonesia," katanya melalui tayangan video saat perhelatan IPA Convex di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Luhut bilang, industri migas ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain mendapat transfer teknologinya juga menguntungkan bagi para investor karena keuntungan yang diraih dari hasil produksinya.
"Kami ingin bisnis ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas, tetapi juga memberikan keuntungan yang baik bagi para investor," lanjut Luhut.
Menurutnya, industri migas tetap strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Peran industri ini semakin signifikan karena Indonesia mendukung Perjanjian Paris (Paris Agreement) untuk mencapai emisi nol karbon pada 2050 atau lebih dini.
Dengan menyediakan energi bersih, sambung Luhut, akan membantu Indonesia bertransisi atau beralih menuju energi baru terbarukan (EBT).
"Ini bukan tugas yang mudah karena kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pada saat bersamaan, pertumbuhan ini akan membutuhkan sumber energi yang melimpah, terjangkau, dan andal," ucap Luhut.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan bahwa Pemerintah Indonesia menggarisbawahi pentingnya mengatasi tantangan perubahan iklim dan transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060.
Namun demikian, peran minyak dan gas bumi dalam transisi energi sangat penting karena bahan bakar fosil masih memegang peranan penting dalam tuntutan pemenuhan energi nasional.
“Untuk itu diperlukan proses transisi yang terukur dan harus mengelola sistem energi untuk disesuaikan,” kata dia.
Arifin menambahkan, dalam konteks energi rendah karbon, peran gas alam sangat penting sebagai energi transisi sebelum dominasi bahan bakar fosil beralih ke energi terbarukan dalam jangka panjang.
“Tentu saja, transisi energi ini akan dilakukan dalam beberapa tahap dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan, dan keberlanjutan, “ ujar dia.
Menurutnya, untuk mencapai keseimbangan antara peningkatan produksi minyak dan gas dan target emisi karbon, diperlukan inovasi teknologi rendah emisi misalnya melalui penerapan CCUS.
Saat ini ada 14 proyek CCS/CCUS di Indonesia, namun semua kegiatan masih dalam tahap studi/persiapan, namun sebagian besar ditargetkan onstream sebelum 2030.