Satu Aspek Kunci Perkembangan Timnas Indonesia di Mata Shin Tae-yong
09-November-24, 15:15Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengutarakan beberapa hal yang membuat Garuda kini bisa menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia untuk kali pertama sepanjang.
Timnas Indonesia akan memulai babak baru dengan berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Garuda tergabung di Grup C bersama dengan para unggulan Jepang serta Arab Saudi dan juga Australia serta Bahrain.
Pasukan Shin Tae-yong (STY) bakal bertandang menghadapi Arab Saudi pada Kamis (5/9/2024) waktu lokal sebelum menjamu Australia di Jakarta pada Selasa (10/9/2024).
Sesama tim Asia Tenggara lain, Vietnam dan Thailand, pernah berpartisipasi di putaran ketiga ini dalam dua kualifikasi Piala Dunia sebelumnya.
Namun, mereka hanya mendapatkan 1 kemenangan dari total 20 laga yang dijalani.
Coach Shin mengakui persaingan akan sangat sulit. Apalagi, secara peringkat FIFA, Indonesia (133) kalah jauh dari calon lawan-lawan mereka di Grup C yakni para langganan Piala Dunia, Jepang (18), Australia (24), Arab Saudi (56), serta Bahrain (80) dan China (87).
"Seperti yang diketahui, dari peringkat FIFA saja Indonesia merupakan tim paling lemah saat ini," tutur Shin di situs resmi FIFA.
"Jadi, ketimbang [memaksakan diri] bersaing memperebutkan peringkat pertama dan kedua, mungkin lebih tepat kami harus bekerja keras untuk mencapai peringkat ketiga atau keempat sehingga bisa melaju sampai ke play-off dan dari sana mungkin kami bisa memperebutkan tiket ke Piala Dunia," terangnya.
Kendati demikian, Shin juga mengutarakan satu hal yang membuat tim asuhannya bisa lolos sampai putaran ketiga untuk pertama kalinya ini.
Baginya, perbaikan semangat daya juang menjadi alasan utama Garuda bisa berbicara di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Masalah pertama di sepak bola Indonesia [yang saya temukan] adalah kurangnya daya juang, itu yang ingin saya ubah," tutur pelatih pemenang Liga Champions Asia bersama Seongnam Ilhwa Chunma pada 2010 itu.
"Siapa pun yang masih terhanyut dengan euforia memungkinkan untuk dicoret dari skuad dan kemudian memilih pemain-pemain baru lebih muda [dengan daya juang lebih]."
"Itulah yang menjadi alasan utama hingga kami bisa lolos sampai sekarang," kenangnya.
Ia mengatakan bahwa kemajuan yang paling besar dari tim saat ini adalah para pemain tidak gampang menyerah.
"Mungkin dulu misalnya saat menghadapi tim yang lebih kuat atau peringkatnya lebih tinggi, mereka sudah kalah [mental] duluan sebelum bertanding."
"Tapi saat ini para pemain timnas Indonesia sudah menunjukkan berjuang habis-habisan dan bekerja keras mati-matian sampai pertandingan benar-benar selesai."