Festival Songkran Ternoda: Aksi Pencopetan Resahkan Wisatawan di Pattaya
Festival Songkran di Pattaya Dihantui Aksi Pencopetan
Perayaan Songkran yang meriah di Pattaya, Thailand, tahun ini dinodai dengan maraknya aksi pencopetan yang meresahkan para wisatawan. Lebih dari 20 turis melaporkan kehilangan barang berharga mereka di sekitar Central Pattaya Beach Road pada tanggal 19 April lalu. Kejadian ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.
Modus operandi para pelaku beragam. Beberapa korban melaporkan tas mereka dirobek, sementara yang lain menjadi korban penjambretan. Sebagian lagi kembali ke lokasi semula untuk mengambil barang yang tertinggal, namun mendapati barang tersebut telah raib. Barang-barang yang berhasil digasak para pencuri termasuk uang tunai dan telepon genggam, termasuk model iPhone terbaru.
Kolonel Polisi Anek Sratongyu, pengawas Kantor Polisi Kota Pattaya, menyatakan bahwa petugas kepolisian telah dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan melindungi para wisatawan. Pihaknya juga memperingatkan bahwa beberapa pelaku kejahatan menyamar sebagai wisatawan untuk melancarkan aksinya.
"Penyidik telah diperintahkan untuk memeriksa rekaman CCTV di sepanjang jalan pantai untuk mengidentifikasi dan menangkap para tersangka," ujar Kolonel Anek.
Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas dan Peringatan Narkoba
Selain masalah pencopetan, Festival Songkran tahun ini juga diwarnai dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Selama periode perayaan 11-17 April, tercatat 253 orang meninggal dunia dan 1.495 lainnya mengalami luka-luka akibat 1.538 kecelakaan lalu lintas di seluruh Thailand. Mayoritas kecelakaan melibatkan sepeda motor dan terjadi di jalan lurus, dengan penyebab utama adalah kecepatan tinggi dan pengaruh alkohol.
Bangkok menjadi wilayah dengan angka kematian tertinggi, mencapai 19 jiwa. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas selama perayaan Songkran.
Pusat Racun Ramathibodi juga mengeluarkan peringatan publik mengenai peredaran narkoba jalanan yang dikenal sebagai "Labubu" atau "Khanom". Narkoba ini diduga diedarkan di kalangan pengunjung festival Songkran. Otoritas melaporkan bahwa tiga orang yang menggunakan narkoba tersebut mengalami komplikasi medis serius, termasuk pingsan, kejang otot, gagal napas, dan serangan jantung. Dua korban meninggal dunia, sementara satu lainnya masih dalam perawatan intensif.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keamanan selama perayaan Songkran. Pihak berwenang terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan menindak para pelaku kejahatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba dan pentingnya keselamatan lalu lintas.