Pelabuhan Tanjung Priok Berbenah: Jalan Akses Tol Baru Disiapkan Pasca-Kemacetan

Pelabuhan Tanjung Priok, gerbang utama perdagangan Indonesia, kembali beroperasi normal setelah mengalami kemacetan parah pada pertengahan April lalu. Insiden tersebut mendorong Pelindo, operator pelabuhan, untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mencegah terulangnya kejadian serupa. Salah satu solusi jangka panjang yang sedang dipersiapkan adalah pembangunan jalan baru yang menghubungkan langsung New Priok Terminal dengan jalan tol.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kemacetan sebelumnya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Pelindo dan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan untuk memastikan kelancaran operasional. Pembangunan jalan baru, yang dikenal sebagai New Priok Eastern Access (NPEA), diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk mengatasi masalah aksesibilitas.

Pentingnya NPEA:

NPEA dirancang untuk memperkuat infrastruktur yang sudah ada dan memfasilitasi pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk Cikarang, Cibitung, dan area industri lainnya di sekitar Jakarta. Jalan ini akan memberikan alternatif rute yang lebih efisien, mengurangi tekanan pada jalan-jalan yang ada, dan meminimalkan potensi kemacetan di masa depan.

Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pelindo dalam mengatasi masalah kemacetan. INSA turut berkoordinasi dengan Pelindo untuk mencari solusi terbaik bagi para pengguna jasa pelabuhan. Selain pembangunan jalan baru, Pelindo juga telah mengambil langkah-langkah taktis untuk mengurangi kemacetan.

Upaya Penanganan Jangka Pendek:

  • Optimalisasi Buffer Area: Pelindo telah mengoptimalkan penggunaan area penyangga untuk menampung truk-truk yang menunggu giliran masuk ke terminal.
  • Kantong Parkir: Lapangan disiapkan sebagai kantong parkir sementara untuk truk, membantu mengurangi kepadatan di area pelabuhan.
  • Pengalihan Truk: Truk dialihkan ke dalam gate Pos 9 untuk mempercepat proses masuk dan keluar barang.
  • Percepatan TBS: Pelindo mempercepat penerapan Terminal Booking System (TBS) untuk mengatur jadwal kedatangan truk dan mencegah penumpukan. Efektivitas TBS sangat bergantung pada dukungan dari semua pihak terkait.

Arif Suhartono menjelaskan bahwa kemacetan sebelumnya disebabkan oleh perencanaan operasional yang kurang cermat di New Priok Container Terminal 1 (NPCT1). Lonjakan aktivitas terjadi akibat keterlambatan jadwal sandar kapal, yang menyebabkan tiga kapal sandar bersamaan di NPCT1. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan jumlah truk yang datang ke pelabuhan untuk mengantar dan mengangkut peti kemas menjelang libur panjang.

Untuk mengatasi kepadatan di NPCT1, Pelindo melakukan pengawasan ketat terhadap proses keluar masuk barang dan memindahkan sandaran kapal ke terminal lain. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kepadatan lapangan peti kemas dan mempercepat normalisasi layanan.

Saat ini, seluruh sistem dan fasilitas pelabuhan, termasuk gate operasional, berfungsi normal. Pelindo terus berupaya meningkatkan efisiensi dan koordinasi untuk memastikan kelancaran operasional Pelabuhan Tanjung Priok sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia.