Umat Katolik di Indonesia Akan Menggelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus
Umat Katolik di seluruh Indonesia akan mengadakan Misa Requiem untuk mendoakan Paus Fransiskus, demikian disampaikan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin. Misa Requiem adalah ibadah khusus yang dipersembahkan untuk mendoakan jiwa seseorang yang telah meninggal dunia.
"Misa Requiem akan kita laksanakan, yaitu misa untuk mendoakan jiwa yang telah berpulang," ujar Antonius dalam konferensi pers di Kantor KWI, Jakarta Pusat.
Antonius berharap agar segala kesalahan Paus Fransiskus diampuni oleh Tuhan, dan jasa-jasa serta cintanya selama hidup dapat selalu dikenang serta dihargai. Dengan demikian, mendiang Paus dapat beristirahat dengan tenang dalam kedamaian abadi.
Pelaksanaan Misa Requiem akan dilakukan serentak di seluruh gereja Katolik di Indonesia, disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing wilayah. Terkait dengan waktu pelaksanaan misa di Gereja Katedral Jakarta, Antonius menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Kardinal Ignatius Suharyo.
"Kami berharap Misa Requiem dapat segera dilaksanakan," imbuhnya.
Berita duka mengenai wafatnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Ferrell. Dalam pernyataannya, Kardinal Ferrell menyampaikan bahwa Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhir di Roma, Italia. Seluruh hidupnya telah didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja Katolik.
"Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladan Paus Fransiskus sebagai seorang murid Yesus Kristus sejati, kita menyerahkan jiwanya kepada kasih Tuhan yang tak terbatas dan penuh belas kasihan," tutur Kardinal Ferrell.
Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan di RS Gemelli, Roma, karena mengalami kesulitan bernapas. Kondisinya terus memburuk hingga bronkitis yang dideritanya berkembang menjadi pneumonia ganda. Riwayat kesehatan Paus Fransiskus juga menjadi perhatian khusus karena sebagian paru-parunya telah diangkat saat masih muda, sehingga meningkatkan risiko masalah paru-paru kronis.