Kasus Teror di Bekasi Belum Terungkap, Keluarga Korban Merasa Keadilan Terabaikan
Keluarga VU, korban serangkaian teror yang terjadi di Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas belum tertangkapnya pelaku. Serangan teror yang terjadi sejak Agustus hingga November 2024 lalu, meninggalkan trauma mendalam bagi korban dan keluarganya. Adik korban, TA, menyampaikan bahwa pihak keluarga merasa tidak adil karena pelaku masih bebas berkeliaran.
"Demi Tuhan, sebagai keluarga, kami merasa sangat tidak adil karena pelaku dan otak di balik semua ini masih bebas berkeliaran. Sementara kakak saya harus menanggung cacat seumur hidup akibat serangan tersebut," ujar TA dengan nada penuh kekecewaan. Keluarga korban mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menangani kasus ini. Mereka merasa heran dengan alasan pihak kepolisian yang kesulitan mengidentifikasi pelaku karena minimnya bukti CCTV dan saksi. Padahal, menurut TA, bukti CCTV sudah diserahkan kepada pihak berwajib, dan terdapat saksi mata yang melihat kejadian tersebut.
Akibat kasus yang belum terungkap, keluarga korban hidup dalam ketakutan akan adanya teror lanjutan. Mereka menjadi curiga terhadap orang asing yang mendekati rumah mereka. Trauma mendalam juga dialami oleh VU, korban utama dalam kasus ini. Ia bahkan enggan keluar rumah, termasuk untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian karena rasa takut yang berlebihan.
Serangkaian teror yang dialami VU meliputi:
- Agustus 2024: Ban mobil korban ditusuk.
- Awal Oktober 2024: Kaca depan mobil dilempar batu hingga pecah.
- Awal Oktober 2024: Kaca belakang mobil dipukul dengan palu.
- Oktober 2024: Kaca belakang mobil kembali dipukul hingga pecah.
- 21 Oktober 2024: Bom molotov dilempar ke mobil korban.
- Akhir November 2024: Korban disiram air keras.
Serangan terakhir mengakibatkan VU mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Pihak keluarga telah membuat tiga laporan polisi terkait kasus ini. Hingga saat ini, belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus tersebut.