Ahmad Sahroni Soroti Pertemuan Jokowi dan Sespimmen Polri: Unggahan Publik Picu Spekulasi

Politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menyoroti pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo dengan peserta didik Sespimmen Polri yang kemudian dipublikasikan di media sosial. Sahroni menilai, pertemuan tersebut sebaiknya tidak perlu diunggah ke ranah publik karena berpotensi menimbulkan berbagai interpretasi, termasuk spekulasi mengenai post-power syndrome yang mungkin dialami oleh Jokowi.

"Jika pertemuan tersebut bersifat internal dan hanya berisi arahan-arahan biasa, itu tidak masalah. Namun, ketika dipublikasikan, persepsi masyarakat bisa berbeda-beda. Muncul anggapan bahwa Pak Jokowi mungkin masih mengalami post-power syndrome," ujar Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Bendahara Umum Partai Nasdem ini berpendapat bahwa keterbukaan terhadap pertemuan tersebut kurang tepat, mengingat status Jokowi sebagai mantan presiden. Ia mengakui bahwa niat di balik pertemuan tersebut mungkin baik, yaitu untuk memberikan nasihat dan pesan kepada para peserta Sespimmen. "Niatnya sangat baik, tidak masalah. Tapi, tidak perlu diunggah. Ini pendapat pribadi saya, bukan atas nama partai," tegasnya.

Lebih lanjut, Sahroni mempertanyakan apakah para peserta Sespimmen telah memperoleh izin dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelum menghadiri pertemuan tersebut. "Jika belum izin, sebaiknya mereka tidak mengenakan seragam dinas. Lebih baik mengenakan pakaian biasa dan datang beramai-ramai sebagai ajang silaturahmi warga. Namun, jika mengenakan seragam dinas, izin dari komandan harus diperoleh," jelasnya.

Sebelumnya, mantan Presiden Joko Widodo menerima kunjungan peserta didik Sespimmen Polri di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (17/4/2025). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan sejumlah arahan penting kepada para perwira menengah Polri yang tengah menjalani pendidikan strategis. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana santai dan akrab, sebagai wadah silaturahmi antara mantan presiden dan para peserta didik. Momen tersebut sempat diunggah oleh akun Sespimmen, namun kemudian dihapus.

Salah satu peserta yang hadir, Kompol Syarif Fitriansyah, melalui Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, Kombes Denny, mengungkapkan bahwa Jokowi menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas nasional. "Intinya, beliau berpesan untuk menjadi anggota Polri dan TNI yang lebih baik di masa depan, dicintai masyarakat, dan menjadi panutan," ujar Kombes Denny pada Sabtu (19/4/2025).