Lonjakan Impor Cabai dan Bawang Merah Warnai Neraca Perdagangan Awal Tahun 2025

Indonesia Catat Peningkatan Impor Cabai dan Bawang Merah di Awal Tahun 2025

Jakarta - Indonesia mengalami dinamika dalam impor komoditas pangan pada triwulan pertama tahun 2025. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada impor cabai dan bawang merah, di samping fluktuasi pada komoditas lainnya seperti susu, gandum, kedelai, dan beras.

Impor cabai mencatatkan lonjakan yang cukup tinggi. Pada periode Januari hingga Maret 2025, Indonesia mengimpor 13.629 ton cabai, meningkat tajam dibandingkan dengan 9.693 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. India menjadi negara pemasok cabai terbesar dengan volume 10.072 ton, diikuti oleh China sebesar 3.555 ton. Malaysia, Jepang, dan negara lainnya menyumbang sisanya.

Selain cabai, impor bawang merah juga mengalami perubahan signifikan. Pada triwulan pertama 2025, Indonesia mengimpor 1.011 ton bawang merah dari India, China, dan Thailand. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Indonesia tidak melakukan impor bawang merah sama sekali.

Fluktuasi pada Komoditas Lain

  • Susu: Impor susu juga mengalami kenaikan tipis, dari 78.899 ton pada Januari-Maret tahun lalu menjadi 79.713 ton pada periode yang sama tahun ini. Selandia Baru masih menjadi sumber impor susu utama dengan 50.464 ton, diikuti oleh Australia, Amerika Serikat, Malaysia, dan Belgia.

  • Gandum dan Meslin: Impor gandum dan meslin justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 3.614.051 ton menjadi 2.666.946 ton. Australia, Argentina, Kanada, Brasil, dan Amerika Serikat merupakan negara-negara pemasok utama.

  • Kedelai: Impor kedelai juga mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu besar. Volume impor tercatat 652.525 ton, turun dari 678.227 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Amerika Serikat, Kanada, dan Bolivia masih menjadi sumber impor kedelai utama.

  • Jagung: Sementara itu, impor jagung mengalami peningkatan, dari 238.320 ton menjadi 196.402 ton. Argentina, Amerika Serikat, Thailand, dan Brasil menjadi negara-negara asal impor jagung.

  • Gula: Impor gula menunjukkan penurunan yang signifikan, dari 1,22 juta ton menjadi 760.477 ton. Impor bawang putih juga mengalami penurunan, dari 67.222 ton menjadi 40.738 ton.

  • Telur Unggas: Impor telur unggas mengalami peningkatan, dari 406 ton menjadi 599 ton. India, Jerman, dan Amerika Serikat menjadi negara-negara asal impor telur unggas.

  • Daging Lembu: Impor daging lembu juga mengalami peningkatan, dari 11.945 ton menjadi 31.723 ton. Australia, Jepang, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan India menjadi negara-negara asal impor daging lembu.

  • Beras: Impor beras mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari 112.123 ton. Vietnam dan Thailand menjadi negara asal impor beras terbanyak.

Data ini memberikan gambaran mengenai dinamika impor komoditas pangan di Indonesia pada awal tahun 2025, dengan lonjakan impor cabai dan bawang merah menjadi sorotan utama.