UWRF 2025: Sepuluh Talenta Muda Sastra Indonesia Siap Unjuk Gigi
Festival bergengsi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) kembali hadir di tahun 2025 dengan sebuah inisiatif untuk membangkitkan gairah sastra di kalangan generasi muda Indonesia. Sepuluh penulis muda berbakat telah terpilih melalui proses kurasi ketat untuk mengikuti program Emerging Writers, sebuah wadah pengembangan diri yang dirancang khusus untuk mengasah kemampuan mereka dan memperkenalkan karya mereka ke khalayak internasional.
Program Emerging Writers UWRF merupakan ajang yang sangat dinantikan oleh para penulis muda di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk menemukan dan mempromosikan bakat-bakat baru dalam dunia sastra, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan penulis dan profesional industri dari berbagai negara. Tahun ini, tim kurator UWRF menerima tidak kurang dari 647 karya cerita pendek dari berbagai pelosok Nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua. Karya-karya tersebut mencerminkan keberagaman perspektif dan pengalaman hidup para penulis muda Indonesia.
Ni Made Purnama Sari, salah seorang kurator Emerging Writers, mengungkapkan kekagumannya terhadap variasi tema yang diangkat dalam cerpen-cerpen yang masuk. Isu-isu lokal, sosial, sejarah, hingga fenomena masyarakat digital menjadi inspirasi bagi para penulis muda untuk menghasilkan karya-karya yang unik dan menggugah. Meskipun demikian, Ni Made juga menyoroti pentingnya pengolahan unsur budaya dalam karya sastra. Ia berharap para penulis tidak hanya menjadikan kekhasan budaya sebagai tempelan semata, tetapi mampu mengintegrasikannya secara mendalam ke dalam alur cerita dan karakter tokoh.
Proses seleksi Emerging Writers UWRF terdiri dari beberapa tahap. Setelah menerima ratusan naskah, tim kurator memilih 30 penulis yang karyanya dianggap paling menjanjikan. Pada tahap berikutnya, 10 nama penulis terpilih diumumkan sebagai peserta program. Para penulis terpilih akan mengikuti serangkaian pelatihan intensif, lokakarya, dan mentoring dengan para penulis senior dan profesional industri lainnya. Puncak dari program ini adalah penerbitan sebuah buku antologi yang berisi karya-karya terbaik dari para peserta, yang akan diluncurkan pada bulan Oktober mendatang.
Berikut adalah daftar 10 penulis muda yang berhasil lolos seleksi Emerging Writers UWRF 2025:
- Alief El-Ichwan (Bandung, Jawa Barat)
- Annisa Ivana (Jakarta)
- Charlotte Diana (Semarang, Jawa Tengah)
- Kukuh Yudha Karnanta (Surabaya, Jawa Timur)
- Ridwan Malik (Garut, Jawa Barat)
- Rie Arshaka (Banjarbaru, Kalimantan Selatan)
- Robbyan Abel Ramdhon (Mataram, Nusa Tenggara Barat)
- Rosul Jaya Raya (Bangkalan, Jawa Timur)
- Udiarti (Sragen, Jawa Tengah)
- Wawan Kurniawan (Makassar, Sulawesi Selatan)
Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UWRF, menyatakan kegembiraannya atas antusiasme para penulis muda Indonesia dalam mengikuti program ini. Ia berharap Emerging Writers UWRF dapat menjadi wadah bagi para penulis muda untuk mengembangkan potensi mereka, membangun jaringan dengan sesama penulis, dan memperkenalkan karya mereka ke panggung dunia. "Melalui program ini, kami ingin membawa karya mereka ke panggung dunia dan membangun komunitas sastra yang lebih inklusif dan penuh warna," ujarnya.