Ribuan Aparat Keamanan Diterjunkan untuk Mengawal Unjuk Rasa di Jakarta Pusat
Jakarta Pusat, sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, hari ini menjadi fokus perhatian dengan adanya serangkaian aksi unjuk rasa yang direncanakan di berbagai lokasi strategis. Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polres Metro Jakpus) telah mengambil langkah antisipatif dengan mengerahkan ribuan personel untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Sebanyak 1.211 personel kepolisian disiagakan untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa yang diperkirakan akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil. Beberapa lokasi yang menjadi titik konsentrasi massa antara lain:
- Balai Kota Jakarta: Sebagai pusat administrasi pemerintahan provinsi, Balai Kota sering menjadi sasaran demonstrasi terkait kebijakan-kebijakan publik.
- Kedutaan Besar Amerika Serikat: Isu-isu internasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat kerap memicu aksi protes di depan kantor perwakilan diplomatik ini.
- Kantor Kementerian BUMN: Demonstrasi di Kementerian BUMN biasanya terkait dengan isu-isu privatisasi, kinerja perusahaan negara, atau kebijakan ekonomi yang dianggap merugikan masyarakat.
- Mabes Polri: Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menjadi target unjuk rasa terkait isu penegakan hukum, keadilan, dan profesionalisme kepolisian.
- Jalan Sarinah: Kawasan pusat perbelanjaan Sarinah yang ikonik juga menjadi salah satu titik aksi, kemungkinan terkait isu ekonomi, kesejahteraan, atau hak-hak pekerja.
Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan humanis dalam pengamanan unjuk rasa. Ia menginstruksikan seluruh personel yang bertugas untuk mengedepankan dialog dan negosiasi dengan para pengunjuk rasa. Selain itu, ia juga mengingatkan agar petugas tidak terpancing provokasi dan senantiasa menjaga keamanan diri serta masyarakat.
"Kami mengimbau kepada seluruh personel untuk bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan," tegas Kombes Susatyo.
Lebih lanjut, Kapolres juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk menyampaikan aspirasi dengan santun dan tidak melakukan provokasi yang dapat memicu kericuhan. Ia juga mengingatkan agar para pengunjuk rasa menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya.
"Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain," pesannya.
Untuk mengantisipasi potensi gangguan lalu lintas, kepolisian telah menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas yang bersifat situasional. Pengalihan arus akan dilakukan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan untuk meminimalkan dampak terhadap mobilitas masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kombes Susatyo memastikan bahwa personel yang bertugas tidak dibekali senjata api. Hal ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk menjaga suasana kondusif dan menghindari eskalasi konflik yang tidak diinginkan. Kepolisian berkomitmen untuk menghargai hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum, namun tetap menjaga ketertiban dan keamanan.
Pengamanan aksi unjuk rasa ini menjadi ujian bagi kepolisian dalam menjaga keseimbangan antara hak kebebasan berekspresi dan kewajiban menjaga ketertiban umum. Diharapkan, seluruh pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang aman, damai, dan kondusif selama aksi unjuk rasa berlangsung.