Identitas Pendaki Penginjak Situs Watu Kenteng Terungkap, TN Gunung Merbabu Lakukan Penelusuran
Aksi vandalisme di kawasan konservasi kembali mencoreng nama baik pendakian gunung di Indonesia. Kali ini, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengonfirmasi telah mengantongi identitas pendaki yang terekam dalam video viral tengah menginjak-injak Situs Watu Kenteng, Gunung Merbabu.
Nurpana Sulaksono, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGMb, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait insiden tersebut. Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya video berdurasi 19 detik di media sosial X yang memperlihatkan sekelompok pendaki dengan sengaja menginjak dan berfoto di atas Situs Watu Kenteng. Video yang diunggah pada tanggal 16 April 2025 itu telah menarik perhatian luas dan menuai kecaman dari warganet.
Situs Watu Kenteng merupakan area yang memiliki nilai penting, baik secara historis maupun budaya, serta telah dipasangi pembatas berupa rantai untuk melindungi dari kerusakan. Tindakan para pendaki dalam video tersebut dianggap tidak menghormati nilai-nilai tersebut dan berpotensi merusak kelestarian situs.
BTNGMb sangat menyayangkan kejadian ini dan menegaskan akan menindak tegas pelaku sesuai dengan peraturan yang berlaku. Insiden ini menjadi pengingat bagi seluruh pendaki untuk selalu menjaga etika dan menghormati aturan yang berlaku di kawasan konservasi. Selain itu, diharapkan kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada di Indonesia.
Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan terkait perilaku pendaki yang kurang bertanggung jawab. Sebelumnya, beberapa kasus serupa juga terjadi di gunung-gunung lain di Indonesia, seperti vandalisme, membuang sampah sembarangan, hingga merusak ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius dan berkelanjutan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi bagi para pendaki tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan cagar budaya.