Eks Relawan Covid-19 Wisma Atlet Gelar Reuni, Nostalgia Perjuangan di Tengah Pandemi

Ratusan mantan relawan Covid-19 yang pernah bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran berkumpul kembali dalam acara reuni dan halalbihalal yang diadakan di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu, 20 April 2025. Acara ini menjadi momentum untuk menjalin kembali silaturahmi dan mengenang suka duka perjuangan bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda dunia lima tahun silam. Dukungan penuh terhadap acara ini diberikan oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Suasana keakraban dan kehangatan terasa begitu kuat saat para peserta reuni tiba di lokasi. Berbagai kegiatan menarik telah disiapkan untuk menyambut mereka, mulai dari acara tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas keselamatan dan kesehatan, ramah tamah yang memungkinkan para relawan untuk saling bertukar cerita dan pengalaman, hingga kesempatan istimewa untuk menaiki kendaraan tempur tank amfibi milik Korps Marinir. Kolonel Laut (K) Muhammad Arifin, mantan Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Penyelenggara, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenang kembali pengorbanan dan dedikasi para relawan dalam memerangi virus Covid-19.

Lebih lanjut, para undangan juga diajak untuk mengikuti tur fasilitas di sekitar lokasi dan mengabadikan momen kebersamaan di depan Monumen Yasa Wira Perkasa. Momen-momen ini membangkitkan kembali kenangan tentang kebersamaan yang pernah terjalin erat selama masa-masa kritis pandemi. Muhammad Arifin, yang saat ini menjabat sebagai Komandan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Marinir Cilandak, menekankan pentingnya untuk terus menjaga ikatan persaudaraan antar relawan serta mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari pengalaman menghadapi pandemi.

"Kegiatan ini merupakan wujud silaturahmi antara para relawan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19, termasuk tenaga kesehatan, tenaga non-kesehatan, jurnalis, donatur, dan juga para pasien yang pernah berjuang bersama di RSDC Wisma Atlet Kemayoran," ungkap Arifin. Ia juga menambahkan bahwa acara ini merupakan bentuk rasa syukur atas keberhasilan bangsa Indonesia dalam melewati masa-masa sulit selama pandemi Covid-19.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kasal, Komandan Korps Marinir, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga acara ini dapat terselenggara dengan sukses. Pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita semua," lanjutnya. Arifin juga menyoroti bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan kebiasaan baru dalam penerapan protokol kesehatan. "Kita, sebagai bangsa Indonesia, patut berbangga karena telah mampu melewati masa sulit ini. Ini adalah bagian dari sejarah peradaban manusia," tegasnya.

Acara reuni ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh publik, salah satunya adalah komedian dan mantan anggota DPR, Tubagus Dedi Suwendi Gumelar atau yang lebih dikenal dengan nama Miing Bagito. Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada TNI dan seluruh relawan atas peran mereka yang sangat besar dalam penanganan pandemi Covid-19. Miing mengaku memiliki pengalaman pribadi yang mendalam karena ia dan keluarganya pernah mendapatkan perawatan dan pengobatan di RSDC Wisma Atlet, yang pada saat itu dikelola oleh TNI.

Sebagai bentuk penghargaan, panitia juga memberikan apresiasi kepada para mantan relawan atas dedikasi dan pengorbanan mereka. Selain itu, acara juga diisi dengan doa bersama untuk mengenang para relawan yang telah berpulang dalam menjalankan tugas mulia. Semangat juang para relawan yang datang dari berbagai daerah kembali membara dengan digaungkannya jargon "Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang" sebagai simbol persatuan dan tekad untuk mengalahkan pandemi.

Kegiatan reuni ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas, gotong royong, dan semangat kemanusiaan dalam menghadapi tantangan besar. Kisah perjuangan para relawan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.