Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Guncang Flores Timur, Warga Larantuka Panik Dengar Dentuman

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi dahsyat yang terjadi pada Minggu malam, 20 April 2025, pukul 23.59 WITA.

Erupsi ini menghasilkan kolom abu setinggi kurang lebih 3.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut. Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, menjelaskan bahwa kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah utara dan barat laut. Getaran erupsi terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 1 menit 40 detik.

Yang membuat warga panik adalah suara dentuman keras yang menyertai erupsi. Suara tersebut terdengar hingga ke kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, yang berjarak cukup jauh dari gunung. Ros Kabelen (34), seorang warga Larantuka, mengaku terkejut mendengar dentuman tersebut. Awalnya, ia mengira suara itu berasal dari ledakan di sekitar wilayahnya. Namun, setelah mendapat informasi dari grup WhatsApp, ia baru mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Dentumannya cukup kuat," ujarnya, menggambarkan betapa mengkhawatirkannya suara tersebut. Banyak tetangga Ros yang juga mendengar dentuman itu, menunjukkan betapa luasnya jangkauan suara yang dihasilkan oleh erupsi tersebut. Erupsi ini menambah daftar panjang aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus dipantau intensif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Berikut adalah rangkuman beberapa hal penting terkait peristiwa ini:

  • Waktu Erupsi: Minggu, 20 April 2025, pukul 23.59 WITA
  • Lokasi: Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, NTT
  • Tinggi Kolom Abu: ± 3.000 meter di atas puncak (± 4.584 meter di atas permukaan laut)
  • Arah Kolom Abu: Utara dan barat laut
  • Amplitudo Maksimum: 47,3 mm
  • Durasi: ± 1 menit 40 detik
  • Dampak: Dentuman terdengar hingga Larantuka, menimbulkan kepanikan warga