IHSG Terkoreksi di Awal Perdagangan Jumat, Tekanan Bursa Asia Berdampak

IHSG Terkoreksi di Awal Perdagangan Jumat, Tekanan Bursa Asia Berdampak

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari Jumat, 7 Maret 2025, dengan pelemahan. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG terpantau berada di level 6.587,24, mencatatkan penurunan sebesar 0,46% atau 30,60 poin dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pergerakan IHSG di awal sesi menunjukkan fluktuasi, dengan level tertinggi mencapai 6.632,78 dan terendah menyentuh 6.577,83. Kondisi ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar saham domestik. Volume transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB mencapai 1,58 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,10 triliun, yang tercatat melalui 109.320 kali transaksi.

Pelemahan IHSG pagi ini tampaknya dipengaruhi oleh sentimen negatif dari pasar saham regional Asia. Bursa-bursa utama di Asia, seperti Nikkei (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), dan Shanghai Composite Index (China), juga mengalami penurunan. Nikkei mencatat penurunan signifikan sebesar 1,67%, Hang Seng melemah 1,03%, sementara Shanghai Composite Index terpantau terkoreksi 0,24%. Koreksi di bursa-bursa Asia tersebut mengindikasikan adanya kekhawatiran investor global terhadap sejumlah faktor, yang kemungkinan turut memengaruhi kinerja IHSG.

Secara sektoral, data menunjukkan pergerakan yang beragam. Tercatat sebanyak 181 saham mengalami penguatan, sementara 222 saham mengalami pelemahan. Sisanya, 176 saham, mengalami stagnasi. Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan yang terpolarisasi di antara saham-saham yang terdaftar di BEI. Investor perlu mencermati kinerja masing-masing saham dan sektor untuk menentukan strategi investasi yang tepat.

Analis pasar menyoroti pentingnya memantau perkembangan sentimen global dan faktor-faktor makro ekonomi domestik untuk memprediksi pergerakan IHSG selanjutnya. Perkembangan kebijakan pemerintah, inflasi, dan tingkat suku bunga, merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja IHSG dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Situasi ini menuntut kewaspadaan bagi para investor. Analisis yang cermat terhadap kinerja masing-masing saham dan sektor menjadi kunci dalam menghadapi fluktuasi pasar. Perkembangan sentimen global dan faktor ekonomi makro domestik perlu dipantau secara ketat untuk mengantisipasi pergerakan IHSG selanjutnya. Para pelaku pasar disarankan untuk mempertimbangkan strategi pengelolaan risiko yang tepat untuk meminimalkan potensi kerugian.

Berikut data rincian pergerakan IHSG:

  • Waktu Pengamatan: 09.10 WIB, Jumat, 7 Maret 2025
  • Level IHSG: 6.587,24
  • Penurunan: 0,46% (30,60 poin)
  • Level Tertinggi: 6.632,78
  • Level Terendah: 6.577,83
  • Volume Transaksi: 1,58 miliar saham
  • Turnover: Rp 1,10 triliun
  • Frekuensi Transaksi: 109.320 kali
  • Saham Penguatan: 181 saham
  • Saham Pelemahan: 222 saham
  • Saham Stagnan: 176 saham