PLN Indonesia Power Pacu Produksi Hidrogen Hijau Melalui Pengembangan 13 Fasilitas Unggulan
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih melalui pengembangan ekosistem hidrogen hijau yang komprehensif. Langkah strategis ini diwujudkan dengan mengoptimalkan 13 fasilitas produksi hidrogen (Green Hydrogen Plant/GHP) yang tersebar di berbagai lokasi pembangkit di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan kesiapan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidrogen hijau dalam negeri melalui optimalisasi 13 GHP yang berlokasi strategis di berbagai pembangkit. Inisiatif ini menandai langkah signifikan PLN IP dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060.
Berikut daftar 13 lokasi GHP milik PLN IP :
- PLTU Pangkalan Susu
- PLTU Suralaya 1-7
- PLTU Suralaya 8
- PLTGU Cilegon
- PLTU Labuan
- PLTU Lontar
- PLTGU Tanjung Priok
- PLTU Pelabuhan Ratu
- PLTGU Tambak Lorok
- PLTG Pemaron
- PLTU Grati
- PLTU Adipala
- PLTP Kamojang
PLTP Kamojang menjadi pionir sebagai pembangkit panas bumi pertama yang berhasil memproduksi hidrogen hijau. Keberhasilan ini membuktikan potensi sumber daya alam Indonesia dalam mendukung produksi energi bersih.
Dengan beroperasinya 13 unit GHP ini, PLN IP memiliki kapasitas produksi hidrogen hijau mencapai 80 ton per tahun. Jumlah ini berkontribusi signifikan, yakni sekitar 40 persen dari total produksi GHP PLN secara keseluruhan. Dari total produksi tersebut, 32 ton dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan operasional pembangkit, seperti pendinginan generator, sementara 48 ton sisanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi lainnya.
PLN IP juga telah mengembangkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai infrastruktur pendukung untuk kendaraan masa depan yang menggunakan bahan bakar hidrogen. Selain itu, pemanfaatan green ammonia juga diimplementasikan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Uji coba cofiring ammonia sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia menunjukkan potensi implementasi ammonia sebagai bahan bakar alternatif yang berkelanjutan.
Hidrogen hijau, sebagai inovasi dari PLN, menawarkan solusi untuk tantangan transisi energi. Sumber energi bersih ini tidak menghasilkan residu dan emisi karbon, melainkan hanya mengeluarkan uap air. Inisiatif ini merupakan karya insinyur PLN Grup yang memanfaatkan sumber daya dalam negeri. Pengembangan dan pemanfaatan hidrogen hijau secara masif akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia.