Seva: Pertumbuhan Penjualan Mobil Online Tetap Positif di Tengah Perlambatan Pasar Otomotif

Seva: Pertumbuhan Penjualan Mobil Online Tetap Positif di Tengah Perlambatan Pasar Otomotif

Industri otomotif Indonesia diprediksi akan menghadapi tantangan signifikan pada tahun 2025, ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif ini, Seva, platform penjualan mobil digital di bawah naungan Astra Group, mencatatkan kinerja yang positif dan menunjukkan ketahanan bisnisnya. Seva berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 17 persen sepanjang tahun 2024, mencapai angka penjualan 17.400 unit mobil. Hal ini menunjukkan adaptasi yang efektif terhadap perubahan dinamika pasar dan strategi yang tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kenaikan Gross Transaction Value (GTV) juga tercatat sebesar 9 persen, mencapai angka Rp 8,2 triliun.

Handoko Liem, CEO Seva, menjelaskan bahwa keberhasilan ini diraih di tengah berbagai tantangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Faktor global seperti geopolitik dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat turut memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia dan secara tidak langsung berdampak pada pasar otomotif. “Kondisi pasar otomotif memang mengalami pelemahan, namun Seva mampu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap kompetitif,” ujar Handoko dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025). Strategi inovatif yang dijalankan Seva terbukti mampu menjaga pertumbuhan bisnis, bahkan di tengah perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli.

Salah satu kunci keberhasilan Seva adalah kemampuannya dalam menangkap tren penjualan mobil secara online. David Thamrin, Product and Growth Division Head Seva, mengungkapkan bahwa penjualan mobil online justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan meskipun daya beli masyarakat menurun. “Pertumbuhan penjualan online menjadi bukti bahwa strategi digital kami berjalan efektif,” tegas David. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar pasar digital dalam industri otomotif Indonesia.

Kendaraan yang paling banyak diminati melalui platform Seva adalah mobil Low Cost Green Car (LCGC), seperti Daihatsu Sigra, Toyota Avanza, Toyota Rush, Daihatsu Calya, dan Toyota New Ayla. Hal ini sejalan dengan target pasar Seva yang fokus pada pembeli mobil pertama, terutama kalangan milenial dan Gen Z yang menyumbang sekitar 75 persen dari total konsumen. Seva juga terus berupaya memperluas pilihan konsumen dengan menawarkan berbagai pilihan, termasuk mobil bekas (used car) dan kendaraan listrik (EV).

Untuk memudahkan konsumen dalam proses pembelian, Seva berkolaborasi dengan Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF) untuk menyediakan layanan pembiayaan hingga Rp 500 juta dengan proses persetujuan yang instan. Selain itu, Seva juga menyediakan berbagai fitur pendukung, seperti loan calculator dan cashback hingga Rp 2 juta di luar diskon diler. Sebagai layanan tambahan, Seva juga menghadirkan JumpaPay, solusi praktis bagi konsumen di Jakarta dan Tangerang untuk memperpanjang surat-surat kendaraan. Dengan strategi komprehensif yang berfokus pada inovasi, kemudahan akses, dan layanan purna jual yang terintegrasi, Seva optimis dapat mempertahankan pertumbuhannya dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di era digital ini, terutama menjelang momentum Lebaran yang biasanya diiringi peningkatan permintaan mobil.