Solis Hanny Felle: Pelita Literasi dari Kampung Yoboi, Sentani

Di tengah keindahan Danau Sentani, seorang perempuan bernama Solis Hanny Felle atau akrab disapa Mama Hanny, telah menjelma menjadi sosok inspiratif dalam dunia literasi. Berawal dari kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Mama Hanny mendirikan sebuah rumah baca sederhana bernama "Onomi Nipmi".

Semangatnya yang tak kenal lelah dalam memajukan literasi di wilayahnya, menjadikan Mama Hanny sebagai teladan, layaknya Raden Ajeng Kartini di era modern. Meskipun berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dedikasinya terhadap pendidikan anak-anak patut diacungi jempol. Rumah baca "Onomi Nipmi" bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi ruang publik yang membuka cakrawala pengetahuan bagi siapa saja yang datang.

Perjalanan Menginspirasi:

Perjalanan Mama Hanny dalam dunia literasi dimulai sejak tahun 2011, ketika ia bergabung dengan Wahana Visi Indonesia (WVI). Melalui berbagai pelatihan yang diikutinya, Mama Hanny semakin terpacu untuk mengembangkan gerakan literasi di kampungnya. Puncaknya, pada tahun 2018, ia mewujudkan mimpinya dengan mendirikan Rumah Baca Onomi Nipmi, yang berlokasi di kediamannya sendiri.

Rumah baca ini menjadi wadah bagi Kelompok Belajar Anak (KBA) yang digagasnya. Dengan penuh semangat, Mama Hanny membimbing anak-anak dalam membaca, menulis, dan berhitung. Ia memanfaatkan bahan-bahan sederhana dari lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

Dampak Positif yang Meluas:

Keberadaan Rumah Baca Onomi Nipmi memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kampung Yoboi. Selain anak-anak, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jayapura, termasuk Universitas Cenderawasih, juga turut merasakan manfaatnya. Mereka menjadikan rumah baca ini sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), di mana mereka dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat setempat.

Tak hanya itu, Rumah Baca Onomi Nipmi juga menjadi daya tarik bagi para pejabat daerah dan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka datang untuk melihat langsung bagaimana Mama Hanny dengan segala keterbatasannya mampu menginspirasi dan memajukan literasi di pelosok Papua.

Penghargaan dan Pengakuan:

Dedikasi Mama Hanny dalam memajukan literasi telah mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, di antaranya Kapolda Awards di bidang literasi dan juara satu lomba perpustakaan kampung tingkat Provinsi Papua. Ia juga berkesempatan mewakili Provinsi Papua dalam lomba perpustakaan tingkat nasional.

Rumah Baca yang Pernah Diterjang Bencana:

Perjuangan Mama Hanny tidak selalu berjalan mulus. Pada Maret 2019, Rumah Baca Onomi Nipmi sempat diterjang banjir bandang yang melanda Danau Sentani. Meskipun rumahnya terendam, Mama Hanny tidak menyerah. Dengan semangat pantang menyerah, ia tetap melanjutkan aktivitas belajar mengajar.

Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Rumah Baca Onomi Nipmi kini semakin dikenal luas. Banyak organisasi yang memberikan bantuan, sehingga Mama Hanny dapat terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan rumah bacanya.

Menebar Virus Literasi:

Dengan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, Mama Hanny terus berupaya mendorong pembentukan rumah baca di kampung-kampung lain di Kabupaten Jayapura. Hingga saat ini, ia telah mendirikan puluhan rumah baca di tujuh distrik.

"Saya berharap ke depan, satu kampung harus ada satu rumah baca di Kabupaten Jayapura," ujarnya penuh harap. Mimpi Mama Hanny sederhana, namun memiliki dampak yang luar biasa bagi kemajuan pendidikan dan literasi di Papua.