Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengindikasikan potensi pergantian kepemimpinan di Bank Sentral AS (Federal Reserve). Isu ini mencuat di tengah kritik tajam Trump terhadap kinerja Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell.

Trump secara terbuka menyampaikan ketidakpuasannya terhadap Powell melalui platform media sosialnya. Ia menuding Powell lamban dan kerap melakukan kesalahan dalam mengambil kebijakan moneter. Bahkan, Trump secara eksplisit menyatakan keinginannya untuk segera mengganti Powell dari jabatannya.

Kabar mengenai potensi pengganti Powell pun mulai beredar. Nama Kevin Warsh, seorang bankir berpengalaman, disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat. Warsh memiliki rekam jejak yang mumpuni di dunia keuangan, termasuk pernah menjabat sebagai Wakil Presiden dan Direktur Eksekutif Morgan Stanley, serta asisten khusus Presiden George W. Bush untuk kebijakan ekonomi.

Spekulasi semakin menguat ketika Menteri Keuangan AS dikabarkan telah mewawancarai beberapa kandidat potensial untuk menggantikan Powell. Hal ini memicu berbagai interpretasi, termasuk kemungkinan Trump akan berupaya menggulingkan Powell sebelum masa jabatannya berakhir, meskipun tindakan tersebut melanggar norma yang berlaku.

Profil Kevin Warsh:

• Berusia 55 tahun.
• Pernah menjabat sebagai Wakil Presiden dan Direktur Eksekutif Morgan Stanley.
• Pernah menjadi asisten khusus Presiden George W. Bush untuk kebijakan ekonomi.
• Lulus dari Sekolah Hukum Harvard.
• Sempat menjabat sebagai Dewan Gubernur Federal Reserve pada tahun 2006.
• Mengundurkan diri dari The Fed pada tahun 2011.
• Saat ini menjabat sebagai ekonom terkemuka di Hoover Institution dan peneliti di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford.

Kritik Trump terhadap Powell bukan kali ini saja terjadi. Melalui Truth Social, Trump kerap mencemooh Powell dan menuding The Fed tertinggal dari bank sentral Eropa. Retorika ini semakin memperjelas perbedaan pandangan antara Trump dan kepemimpinan The Fed saat ini.