Moskow Umumkan Jeda Kemanusiaan di Ukraina Selama Perayaan Paskah

Rusia mengumumkan inisiatif gencatan senjata sementara di Ukraina, bertepatan dengan perayaan Paskah. Langkah ini diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin, dengan harapan dapat memberikan jeda dalam konflik yang berkepanjangan.

Gencatan senjata yang diumumkan Moskow ini, menurut pernyataan resmi, akan dimulai pada Sabtu malam dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Minggu. Pengumuman ini muncul di tengah seruan internasional untuk de-eskalasi, termasuk desakan dari tokoh-tokoh penting agar Moskow dan Kyiv menemukan titik temu untuk mengakhiri permusuhan.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Putin menekankan aspek kemanusiaan dari keputusan tersebut. Ia memerintahkan penghentian semua operasi militer selama periode yang ditentukan, dengan harapan bahwa pihak Ukraina akan melakukan hal yang sama. Namun, ia juga menekankan kesiapan pasukan Rusia untuk menghadapi potensi pelanggaran gencatan senjata atau provokasi dari pihak lawan. "Kami akan bertindak atas dasar bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami, sementara pasukan kami harus siap untuk melawan kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, setiap tindakan agresif," tegasnya.

Sebelumnya, Rusia telah menuduh Ukraina berulang kali melanggar perjanjian non-agresi terhadap infrastruktur energi, yang kemudian mendorong Moskow untuk mencabut moratorium serangan terhadap target energi di Ukraina. Situasi ini semakin memperumit upaya untuk mencapai kesepakatan damai yang berkelanjutan. Putin menyatakan bahwa usulan gencatan senjata terbaru ini akan menjadi ujian bagi kesediaan Kyiv untuk mematuhi perjanjian dan terlibat dalam proses negosiasi damai.

Upaya sebelumnya untuk mewujudkan gencatan senjata selama perayaan Paskah pada April 2022 dan Natal Ortodoks pada Januari 2023 tidak berhasil karena kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan.

Gencatan senjata ini memiliki beberapa poin penting:

  • Waktu: Dimulai Sabtu malam dan berakhir tengah malam pada hari Minggu.
  • Tujuan: Untuk memberikan jeda kemanusiaan selama perayaan Paskah.
  • Kondisi: Rusia menyatakan kesiapannya untuk merespons provokasi.
  • Harapan: Agar Ukraina juga mematuhi gencatan senjata.
  • Preseden: Upaya gencatan senjata sebelumnya gagal.

Situasi di Ukraina tetap tegang, dan masa depan perundingan damai masih belum pasti. Gencatan senjata ini merupakan upaya terbaru untuk mengurangi kekerasan dan membuka jalan bagi dialog, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada itikad baik kedua belah pihak.