Pemerintah Ekuador Tingkatkan Keamanan Nasional Pasca-Ancaman Pembunuhan Presiden Terpilih Daniel Noboa
Pemerintah Ekuador meningkatkan status keamanan nasional menyusul laporan intelijen mengenai potensi ancaman terhadap nyawa presiden terpilih, Daniel Noboa. Peningkatan siaga ini dilakukan setelah Noboa dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden putaran kedua pada tanggal 13 April 2025, mengalahkan pesaingnya dari sayap kiri, Luisa Gonzalez. Gonzalez sendiri menolak hasil pemilu tersebut, menuduh adanya kecurangan dan berencana untuk mengajukan penghitungan ulang suara. Situasi politik yang tegang ini semakin diperburuk dengan munculnya dugaan rencana pembunuhan terhadap Noboa.
Informasi mengenai ancaman tersebut berasal dari dokumen intelijen militer yang bocor dan beredar luas di media sosial. Dokumen tersebut mengindikasikan adanya kelompok bersenjata yang memasuki Ekuador dari Meksiko dan negara lain dengan tujuan melakukan serangan terhadap presiden terpilih. Pemerintah Ekuador melalui Kementerian Pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam segala bentuk ancaman terhadap kehidupan presiden, pejabat negara, dan pejabat publik. Pemerintah menduga bahwa kelompok kriminal di dalam negeri bekerja sama dengan pihak-pihak yang kalah dalam pemilihan presiden, meskipun tidak ada nama individu atau kelompok yang disebut secara spesifik.
Dewan Pemilihan Ekuador dan pengamat internasional telah menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti kecurangan dalam proses pemilihan. Namun, hubungan diplomatik dengan Meksiko dan Kolombia masih belum stabil. Ketegangan antara Ekuador dan Meksiko telah berlangsung sejak tahun lalu dan semakin memburuk setelah insiden penyerbuan Kedutaan Besar Meksiko di Quito oleh aparat keamanan Ekuador untuk menangkap mantan wakil presiden Ekuador yang mencari suaka politik.
Daniel Noboa dijadwalkan untuk dilantik sebagai Presiden Ekuador pada 24 Mei 2025. Ia diperkirakan akan menghadapi berbagai tantangan dalam upaya menstabilkan negara yang sedang dilanda kekerasan akibat konflik antar kartel narkoba. Dalam beberapa bulan terakhir, Ekuador telah mencatat tingkat pembunuhan yang mengkhawatirkan akibat persaingan antar kartel narkoba untuk menguasai jalur penyelundupan. Situasi keamanan yang genting ini menjadi prioritas utama bagi pemerintahan Noboa yang akan datang.