Angelina Sondakh Dedikasikan Diri Merawat Ibunda Tercinta: Pengabdian Seorang Anak
Angelina Sondakh, mantan politisi yang dikenal publik, kini fokus mencurahkan perhatian penuh kepada ibundanya yang tengah berjuang melawan demensia. Di tengah kesibukannya, Angie, sapaan akrabnya, dengan sabar dan telaten mendampingi sang ibu melewati hari-hari yang penuh tantangan.
Merawat orang tua yang lanjut usia, terlebih dengan kondisi demensia, bukanlah perkara mudah. Angie mengakui bahwa komunikasi menjadi kendala utama. Sang ibu kerap kali mengalami disorientasi dan kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. Kondisi ini menuntut Angie untuk ekstra sabar dan memahami setiap perubahan suasana hati ibundanya.
"Mami saya kan kena demensia, jadi kita kesulitan buat komunikasi," ujar Angie dengan nada prihatin. "Mami sakit apa, yang mami rasakan, itu kadang tantrum. Nah itu mesti terus kita ikutin. Kalau nggak, tensinya naik, pengaruh ke jantung, nanti bermasalah dengan saturasi oksigennya."
Angie menyadari betul pentingnya menjaga stabilitas emosi sang ibu. Ia berusaha memenuhi setiap keinginan dan menghindari hal-hal yang dapat memicu tantrum. Baginya, kesehatan dan kenyamanan sang ibu adalah prioritas utama.
"Kita minta (dia) makan, dia marah, kita tetep harus jaga stabilitas emosinya supaya tensinya tetap di 120/130. Kalau misalkan nggak ikutin maunya, dia tantrum. Nah itu yang nyebabin hipertensi, tensi naik, jantungnya kerja cepat, pompa cepat, nanti langsung ke pembuluh darah. Itu yang kami takutin," jelas Angie.
Meski demikian, Angie tidak pernah menyerah. Ia terus berusaha memberikan yang terbaik untuk ibundanya. Dengan penuh kasih sayang, Angie memandikan, memberi makan, dan menemani sang ibu. Ia juga tak segan untuk bernyanyi dan membacakan cerita untuk menghibur hati ibundanya.
"Kadang-kadang dia inget, kadang nggak, kadang saya juga dipanggil Mbak, kadang dipanggil nama. Bismillah," ungkap Angie tentang kondisi sang ibu.
Angie meyakini bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah sebuah pengabdian yang tulus. Ia berharap kelak di masa tuanya, ia juga akan mendapatkan perawatan dan perhatian yang sama dari orang-orang terdekatnya. Baginya, merawat orang tua adalah sebuah kehormatan dan kesempatan untuk membalas jasa-jasa mereka.
"Ya keyakinan bahwa saya nanti juga tua, dan saya tahu, saya bermohon agar ada yang ngurusin. Kalau nggak ada anak yang urusin, itu ternyata jadi kesedihan tersendiri ya. Tapi mudah-mudahan apa yang saya lakukan saat ini... mami adalah surgaku, dan inshaAllah ketika saya tua nanti dibalas oleh Allah," tutur Angie dengan penuh harap.
Di tengah kesibukannya merawat ibunda dan mengurus putranya, Keanu, Angie tak menampik bahwa ia kerap merasa lelah. Namun, ia selalu berusaha untuk tetap tegar dan berserah diri kepada Tuhan. Baginya, kekuatan doa adalah sumber utama semangatnya.
"Semua hadiah dari Allah. Kalau dihitung pakai duit manusia sih kayaknya nggak sampai ya... tapi ternyata Allah Maha Memudahkan. Ada rasa nggak kuat? Pasti ada. Apalagi saya sendiri harus urus mami, urus Keanu, kerja... kadang sekali lewat lelah, tapi ya banyak doa sama Allah," pungkas Angie.