Menag Nasaruddin Umar Tekankan Pelayanan Setara bagi Seluruh Jemaah Haji 2025

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang setara dan tanpa diskriminasi kepada seluruh jemaah haji pada tahun 2025. Penegasan ini disampaikan dalam acara bimbingan manasik haji nasional 1446 Hijriah yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada hari Sabtu (19/4/2025).

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar secara khusus berpesan kepada para pembimbing haji untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan menghindari praktik pilih kasih dalam melayani jemaah. Beliau menekankan pentingnya mendahulukan kepentingan jemaah dan memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang optimal.

"Saya ingin menekankan kepada para pembimbing, petugas, jangan sampai justru jemaah yang mengurus para pengurus haji. Seharusnya melayani haji, malah dia yang dilayani oleh jamaah haji," tegas Nasaruddin Umar. Beliau bahkan menyarankan agar para calon pembimbing haji yang merasa tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk tidak memaksakan diri.

Menag Nasaruddin Umar juga mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengajukan penambahan kuota haji demi menjaga kenyamanan jemaah. Beliau menjelaskan bahwa penambahan kuota tanpa diiringi dengan fasilitas yang memadai justru dapat menimbulkan masalah, seperti kepadatan di Mina dan Arafah, serta keterbatasan akomodasi di hotel-hotel.

"Kami juga tidak mohon ketambahan kuota haji Bapak-Ibu, demi untuk memberikan kenyamanan para jamaah haji kita yang sah. Kalau kami minta mungkin juga bisa dipenuhi, tetapi apa artinya? Dapat tambahan 20 ribu misalnya, tapi sudah enggak ada lagi tempat di Mina, di Arafah, di hotel-hotel," ujarnya.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa seluruh jajaran Kementerian Agama telah diinstruksikan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua jemaah tanpa memandang perbedaan latar belakang atau golongan. Beliau menegaskan bahwa praktik diskriminasi dalam pelayanan haji tidak akan ditoleransi.

"Bapak-Ibu semua, kami tidak akan membeda-bedakan siapapun. Ini saya doktrinkan betul kepada pegawai Kementerian Agama. Jangan memilih-milih buluh untuk ditolong. Wah, itu bukan golongan saya. No," tegasnya.

Beliau juga mengingatkan para pembimbing haji bahwa pahala yang akan mereka terima jauh lebih besar dibandingkan dengan pahala yang didapatkan oleh jemaah haji. Hal ini dikarenakan para pembimbing haji harus bekerja keras dan berkorban untuk melayani jemaah, bahkan di saat jemaah beristirahat.

Menag Nasaruddin Umar mengajak para pembimbing haji untuk memaksimalkan kesempatan yang ada untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaah. Beliau mengingatkan bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembimbing haji, oleh karena itu, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Jadi sekali lagi saya titip betul, belum tentu akan menjadi petugas haji akan datang. Belum tentu akan diberi kesempatan seperti ini. Maksimumkan perjuangan pertolongannya kepada para jamaah, maka insyaallah Allah pun juga mahu penolong," pungkasnya.

Bimbingan manasik haji nasional 1446 Hijriah ini diikuti oleh lebih dari 100.000 jemaah haji dari seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Poin Penting yang Ditekankan Menag:

  • Pelayanan setara dan tanpa diskriminasi kepada seluruh jemaah haji.
  • Pembimbing haji harus bertanggung jawab dan tidak pilih kasih.
  • Tidak ada penambahan kuota haji demi menjaga kenyamanan jemaah.
  • Larangan praktik diskriminasi dalam pelayanan haji.
  • Pahala pembimbing haji lebih besar dari jemaah haji.
  • Maksimalkan kesempatan untuk melayani jemaah.