Pemprov Jabar Prioritaskan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Puncak untuk Mitigasi Bencana Banjir
Pemprov Jabar Prioritaskan Rehabilitasi DAS Puncak untuk Mitigasi Bencana Banjir
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan permohonan maaf atas penanganan banjir yang belum optimal dan menjelaskan fokus utama pemerintah provinsi saat ini adalah pemulihan ekosistem di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk dampaknya terhadap DKI Jakarta. Pemprov Jabar menyadari bahwa kerusakan lingkungan di kawasan Puncak telah mengganggu fungsi resapan air, sehingga menyebabkan peningkatan volume air hujan yang mengalir ke daerah hilir dan berujung pada bencana banjir.
Langkah konkrit yang diambil adalah dengan melakukan pembongkaran bangunan liar dan pengembalian fungsi lahan di kawasan Puncak sebagai hutan dan perkebunan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kapasitas resapan air di daerah aliran sungai (DAS) Puncak. Gubernur menekankan komitmennya untuk merehabilitasi DAS Puncak sebagai upaya jangka panjang dalam mitigasi bencana banjir. Proyek ini diharapkan dapat memulihkan keseimbangan ekosistem dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Selain upaya rehabilitasi DAS Puncak, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mengambil langkah antisipatif menghadapi prediksi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi hujan deras akan terjadi selama periode 10-20 Maret 2025. Menyikapi prediksi tersebut, Pemprov Jabar akan melakukan modifikasi cuaca selama 10 hari ke depan. Modifikasi cuaca ini diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan dan mencegah peningkatan debit air di sungai-sungai yang berpotensi meluap.
Dampak banjir yang terjadi telah dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Sukabumi, Bekasi, Karawang, dan Cirebon. Bahkan, dampak meluasnya banjir juga terasa hingga DKI Jakarta karena keterkaitan aliran sungai dari hulu ke hilir. Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan rasa simpati kepada seluruh masyarakat yang terdampak dan berharap upaya yang dilakukan dapat meringankan beban mereka. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan bencana ini dan memohon doa restu agar seluruh tim yang bertugas dapat terus bekerja dengan sehat dan lancar dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Lebih lanjut, Gubernur Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pemulihan ekosistem di Puncak bukanlah solusi instan. Ini merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Ke depan, Pemprov Jabar akan terus meningkatkan upaya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran tata ruang dan lingkungan di wilayah Puncak untuk mencegah kerusakan lingkungan berulang dan memastikan keberhasilan program rehabilitasi DAS.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Jabar dalam penanganan banjir dan rehabilitasi DAS Puncak meliputi:
- Pembongkaran bangunan liar di Puncak.
- Rehabilitasi lahan untuk mengembalikan fungsi resapan air.
- Penghijauan kembali wilayah resapan air.
- Modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan.
- Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran tata ruang dan lingkungan.
Pemprov Jabar berharap dengan langkah-langkah komprehensif ini, risiko banjir di Jawa Barat dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.