Wamenaker Tegaskan Larangan Pekerja Anak dalam Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyoroti isu dugaan eksploitasi yang dialami oleh mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI), dan menegaskan bahwa melibatkan anak-anak di bawah umur dalam pekerjaan, terutama di industri hiburan seperti sirkus, adalah tindakan ilegal dan melanggar hukum.

"Sudah jelas bahwa mempekerjakan anak di bawah umur adalah tindakan yang dilarang," ujar Immanuel Ebenezer, menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari segala bentuk eksploitasi. Ia juga menyoroti laporan mengenai perlakuan tidak manusiawi yang diduga dialami para pekerja sirkus.

Walaupun Kementerian Ketenagakerjaan belum menerima laporan resmi terkait kasus ini, Immanuel Ebenezer menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi hak-hak pekerja, terutama anak-anak. Ia menyatakan keterkejutannya atas informasi yang beredar di media mengenai dugaan eksploitasi di OCI dan menekankan bahwa regulasi mengenai perlindungan tenaga kerja, termasuk larangan eksploitasi anak, telah lama diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya, sejumlah mantan pemain sirkus OCI menyampaikan pengalaman mereka di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, menceritakan kekerasan, eksploitasi, dan perlakuan tidak manusiawi yang mereka alami sejak tahun 1970-an. Beberapa tindakan yang mereka sebutkan termasuk:

  • Kekerasan fisik
  • Penyetruman
  • Dirantai dan dipasung
  • Dipisahkan dari anak
  • Dijejali kotoran gajah

Mantan pemain sirkus OCI hingga saat ini masih berjuang untuk mendapatkan penyelesaian yang tuntas, terutama terkait kompensasi dan pengungkapan asal-usul anak-anak yang pernah terlibat dalam lingkungan OCI.

Menanggapi tudingan tersebut, Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) yang juga Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, membantah adanya praktik eksploitasi dan perbudakan terhadap para pemain sirkus. Ia mengakui bahwa latihan di sirkus membutuhkan kedisiplinan tinggi yang terkadang melibatkan tindakan tegas, tetapi membantah adanya kekerasan yang disengaja.

"Pendisiplinan dalam pelatihan itu pasti ada, dan saya harus mengakui itu. Tapi kalau sampai dipukul pakai besi, itu tidak mungkin," kata Tony Sumampau dalam sebuah jumpa pers. Kasus ini masih menjadi perhatian publik dan menyoroti pentingnya perlindungan terhadap pekerja, terutama anak-anak, dari segala bentuk eksploitasi.