Animasi Indonesia di Ambang Era Keemasan: Film 'Jumbo' Raih Sukses Global
Era baru bagi industri animasi Indonesia tampaknya telah tiba. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menyoroti kesuksesan film animasi berjudul 'Jumbo' sebagai penanda kebangkitan potensi kreatif anak bangsa.
Film yang digarap oleh animator-animator muda Indonesia ini, berhasil menarik perhatian lebih dari 4 juta penonton di bioskop dalam negeri. Sebuah pencapaian yang luar biasa dan menjadi bukti nyata kualitas animasi Indonesia yang semakin kompetitif di kancah internasional.
Lebih lanjut, Wapres Gibran mengumumkan bahwa 'Jumbo' akan segera merambah pasar global, dengan rencana penayangan di 17 negara di benua Asia dan Eropa. Ekspansi ini menjadi momentum penting yang membuka peluang lebar bagi film animasi Indonesia untuk dikenal dan diapresiasi di seluruh dunia.
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, Gibran menyampaikan optimismenya terhadap masa depan industri animasi Indonesia. Kesuksesan 'Jumbo', menurutnya, adalah cerminan dari kemampuan dan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia.
Selain 'Jumbo', Gibran juga menyoroti keberhasilan Timnas Sepak Bola U-17 Indonesia yang berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia sebagai contoh lain dari talenta muda Indonesia yang mampu bersaing di level internasional. Ia meyakini bahwa generasi muda bukan hanya sekadar bonus demografi, melainkan aset penting yang akan menentukan masa depan bangsa.
“Kita lihat sendiri saat ini banyak anak-anak muda kita yang sudah tampil di garis depan,” ujarnya.
Wapres Gibran menekankan bahwa puncak bonus demografi, yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 hingga 2045, merupakan kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Pada periode tersebut, diperkirakan 208 juta penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif, sebuah potensi besar yang jika dikelola dengan baik, akan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan bangsa.
Menurutnya, jumlah penduduk usia produktif yang besar ini, akan memiliki pengaruh besar dalam kemajuan bangsa. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mengelola bonus demografi ini agar tidak hanya menjadi angka statistik, melainkan benar-benar menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.