Kontroversi Saweran Nathalie Holscher Saat Tampil di Sidrap: Bupati Ditegur Kemendagri, Sang DJ Kebingungan
Aksi Nathalie Holscher saat menjadi disc jockey (DJ) di sebuah tempat hiburan malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menuai polemik. Sorotan utama tertuju pada momen saat ia menerima saweran dari pengunjung, yang kemudian diunggah ke media sosial dan menjadi viral.
Video dan foto yang beredar luas menampilkan tumpukan uang di meja DJ, dalam kardus, bahkan berserakan di lantai diskotek. Dalam salah satu unggahan, Nathalie terlihat berbaring di atas tumpukan uang tersebut. Unggahan ini kemudian dihapus dari akun media sosial pribadinya, namun jejak digitalnya terlanjur menyebar dan memicu reaksi beragam dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, mengungkapkan kekecewaannya terkait viralnya video tersebut. Dalam sebuah sambutan di acara resmi, ia menyatakan kesedihannya karena kejadian ini berpotensi memberikan citra negatif terhadap Kabupaten Sidrap. Ia juga menyebutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menghubunginya melalui pesan WhatsApp, menyoroti aktivitas di tempat hiburan malam tempat Nathalie Holscher tampil. Bupati merasa bahwa upaya pemerintah daerah selama 40 hari untuk membangun citra positif daerah tercoreng akibat kejadian tersebut. Syaharuddin Alrif kemudian memerintahkan Satpol PP untuk melakukan razia di sekitar lokasi hiburan malam guna mencegah kegiatan yang dianggap tidak senonoh.
Menanggapi kontroversi yang terjadi, Nathalie Holscher mengaku bingung dengan reaksi yang muncul. Melalui akun Instagramnya, mantan istri Sule ini menyatakan bahwa saweran yang diterimanya merupakan bentuk apresiasi atas penampilannya sebagai DJ. Ia mempertanyakan mengapa keramaian baru muncul saat dirinya yang viral, padahal banyak DJ lain yang juga mengunggah momen serupa. Nathalie juga mengungkapkan kebingungannya atas tuntutan agar dirinya datang ke Sidrap untuk meminta maaf. Ia merasa tidak melakukan kesalahan karena hanya diundang untuk tampil dan menerima saweran sebagai bentuk penghargaan atas pekerjaannya.
Kontroversi ini memicu diskusi luas di media sosial dan menjadi perhatian berbagai pihak. Pemerintah daerah berupaya menjaga citra positif wilayahnya, sementara Nathalie Holscher merasa kebingungan atas reaksi berlebihan yang diterimanya. Kejadian ini menjadi sorotan terkait norma sosial, hiburan malam, dan penggunaan media sosial.