PSSI Percepat Penunjukan Direktur Teknik Guna Tingkatkan Performa Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan percepatan proses penunjukan Direktur Teknik (Dirtek) sebagai langkah strategis untuk menyelaraskan dan meningkatkan performa seluruh tingkatan Timnas Indonesia, mulai dari U-17 hingga tim senior.

Inisiatif ini didorong oleh keinginan untuk membangun program pembinaan sepak bola yang berkesinambungan. Erick Thohir melihat potensi besar dalam timnas kelompok umur yang telah menunjukkan peningkatan signifikan di level Asia. Kehadiran seorang Dirtek diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara timnas junior dan senior, memastikan transisi pemain yang mulus dan berkelanjutan.

Saat ini, PSSI telah menunjuk Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis. Salah satu tugas utama Cruyff adalah membantu mencari dan merekomendasikan sosok yang tepat untuk mengisi posisi Dirtek.

"Setelah Jordi Cruyff menjabat sebagai penasihat teknis, kami akan mempercepat penunjukan Dirtek untuk memformulasikan program pembinaan prestasi yang berkelanjutan," ujar Erick Thohir.

Erick Thohir menambahkan bahwa Cruyff telah memiliki gambaran yang jelas mengenai kebutuhan dan potensi pengembangan sepak bola Indonesia setelah beberapa waktu bekerja dan melakukan evaluasi. Peta jalan yang telah disusun Cruyff akan menjadi landasan bagi Dirtek PSSI dalam merumuskan strategi pembinaan yang komprehensif.

Salah satu faktor pendorong utama percepatan pencarian Dirtek adalah penampilan gemilang Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17. Di bawah arahan pelatih Nova Arianto, Timnas U-17 Indonesia berhasil menyapu bersih semua pertandingan di fase grup, melaju ke perempat final, dan mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17. Prestasi ini menandai pertama kalinya Timnas U-17 Indonesia lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi, sebuah pencapaian yang membanggakan.

Erick Thohir menyoroti momentum positif yang diraih Timnas U-17 dan menekankan pentingnya menjaga tradisi prestasi ini. PSSI telah menyiapkan program tiga tahun untuk mengintegrasikan para pemain U-17 ke dalam kompetisi Elite Pro Academy bersama pemain U-18 dan U-20. Langkah ini bertujuan untuk mematangkan kemampuan mereka dan mempersiapkan mereka untuk turnamen-turnamen tingkat Asia lainnya.

"Kita punya momentum bagus di Timnas U-17 yang mampu menjaga tradisi prestasi. Jika sebelumnya main di Piala Dunia karena tuan rumah, kali ini lolos dari kualifikasi," kata Erick Thohir.

Selain Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, Timnas U-23 Indonesia juga akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2026. Agenda penting lainnya termasuk persiapan untuk Piala AFF U-23 dan SEA Games 2025 di Thailand.

Erick Thohir yakin bahwa kehadiran Dirtek akan memastikan harmoni antara Timnas U-17 dan tim senior. Dia mencontohkan Uzbekistan yang telah menyamai level Jepang dan Korea Selatan dalam hal sistem permainan dan pembinaan.

"Kita lihat di Piala Asia U-17, bagaimana Uzbekistan, sudah menyamai Jepang dan Korsel yang punya sistem permainan dan pembinaan. Sehingga, kualitas timnya merata dari junior hingga senior. Kita ingin mengejar mereka," pungkas Erick Thohir.

Dengan penunjukan Dirtek yang segera, PSSI berharap dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi pengembangan sepak bola Indonesia, menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang mampu bersaing di level internasional.