Tragedi di Pandeglang: Balita Meninggal Dunia Akibat Terseret Arus Sungai Cikihiang
Tragedi pilu menimpa sebuah keluarga di Kampung Kadu Beuleuk, Desa Koranji, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang. Seorang balita perempuan bernama Ana, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus deras Sungai Cikihiang. Kejadian nahas ini terjadi pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, menambah duka mendalam bagi masyarakat setempat.
Menurut keterangan Kapolsek Pulosari, Iptu Untung, korban diduga sedang bermain di dekat sungai yang terletak di belakang kediamannya. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan volume air sungai meningkat drastis dan arusnya menjadi sangat kuat. "Di belakang rumah korban terdapat aliran Sungai Cikihiang yang arusnya cukup deras karena sudah diguyur hujan," ujar Iptu Untung.
Upaya pencarian segera dilakukan oleh warga sekitar dan pihak kepolisian setelah mendapat laporan kejadian tersebut. Setelah beberapa waktu melakukan penyisiran, korban akhirnya ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi awal dilaporkan hilang. Ana ditemukan tersangkut di antara bebatuan sungai. Petugas dengan sigap melakukan evakuasi terhadap korban.
Saat ditemukan, Ana masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Pulosari untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, sayang seribu sayang, nyawa balita malang tersebut tidak dapat diselamatkan. Tim medis Puskesmas Pulosari menyatakan Ana meninggal dunia setelah dilakukan berbagai upaya penyelamatan.
"Setelah dilakukan tindakan medis oleh pegawai UGD Puskesmas Pulosari, korban tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ungkap Iptu Untung dengan nada prihatin. Jenazah Ana kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban tampak sangat terpukul atas kejadian tragis ini. Prosesi pemakaman segera dilaksanakan sebagai penghormatan terakhir bagi almarhumah.
Iptu Untung mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat sungai, untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat musim hujan. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak agar tidak bermain di dekat sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus anak-anak yang menjadi korban keganasan alam. Sungai, yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, justru menjadi ancaman bagi keselamatan, terutama saat musim hujan. Peran serta aktif dari orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk melindungi anak-anak dari bahaya lingkungan sekitar.