Tragedi di Ogan Komering Ilir: Dua Warga Meregang Nyawa Akibat Gigitan Ular Kobra

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dilanda duka mendalam setelah dua warganya dilaporkan meninggal dunia akibat gigitan ular kobra dalam dua kejadian terpisah. Peristiwa tragis ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kemunculan ular di permukiman warga.

Korban pertama, Rohani (39), meregang nyawa setelah dipatok ular kobra saat tengah menyiapkan hidangan berbuka puasa di rumahnya. Insiden nahas ini terjadi pada pertengahan bulan Ramadan. Menurut keterangan Kepala Desa Celikah, Kartiwan, ular tersebut tiba-tiba muncul dan langsung menyerang Rohani. Tragisnya, wanita yang tengah mengandung itu tidak sempat mendapatkan pertolongan medis dan meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.

Peristiwa serupa menimpa Tamziah (52), warga OKI lainnya. Tamziah dipatok ular kobra di rumahnya sendiri pada Senin (14/4/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, Tamziah hendak mengambil pakaian di lemari namun tanpa disadari, seekor ular kobra bersembunyi di dalamnya. Ular tersebut langsung menyerang dan mematok jari tangannya.

Kartiwan menjelaskan bahwa setelah kejadian, kondisi Tamziah sempat terlihat baik-baik saja selama sekitar 2,5 jam. Namun, kondisinya kemudian menurun drastis. Keluarga segera membawanya ke seorang dukun kampung, namun upaya tersebut tidak berhasil. Tamziah kemudian dirujuk ke klinik terdekat, dan dari sana, ia kembali dirujuk ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa Tamziah tidak tertolong dan ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Kartiwan memastikan bahwa kedua warganya tersebut benar-benar menjadi korban gigitan ular kobra. Dalam kasus Tamziah, warga bahkan berhasil membunuh ular tersebut dan menjadikannya sebagai bukti. Kejadian ini menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan warga Desa Celikah.

Merespons kejadian ini, Kartiwan mengimbau seluruh warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di musim penghujan saat ini. Ia mengingatkan bahwa potensi ular masuk ke rumah dan bersembunyi di tempat-tempat yang tidak terduga sangatlah besar. Kartiwan juga menyarankan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah dan menaburkan garam di sekeliling rumah sebagai upaya pencegahan agar ular tidak masuk ke dalam rumah.

Berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan sekitar rumah bersih dari tumpukan sampah, semak belukar, dan barang-barang yang tidak terpakai yang bisa menjadi tempat persembunyian ular.
  • Periksa dan Tutup Celah: Periksa setiap celah atau lubang di dinding, lantai, dan atap rumah. Tutup semua celah tersebut untuk mencegah ular masuk.
  • Gunakan Penghalang: Pasang kawat kasa atau jaring di sekitar ventilasi dan lubang lainnya untuk mencegah ular masuk.
  • Taburkan Garam atau Kapur Barus: Taburkan garam atau kapur barus di sekeliling rumah atau di tempat-tempat yang sering dilalui ular. Ular tidak menyukai bau menyengat dari bahan-bahan tersebut.
  • Waspada di Malam Hari: Ular biasanya lebih aktif di malam hari. Hindari berjalan di tempat gelap tanpa penerangan yang cukup.
  • Hubungi Petugas: Jika Anda menemukan ular di dalam atau di sekitar rumah, jangan mencoba menangkapnya sendiri. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau ahli penanganan ular untuk bantuan.

Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap ancaman ular di lingkungan sekitar. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko menjadi korban gigitan ular.