Kuliner Timur Tengah Ramaikan Ngabuburit di Kawasan Sunan Ampel Surabaya
Kuliner Timur Tengah Ramaikan Ngabuburit di Kawasan Sunan Ampel Surabaya
Kawasan Sunan Ampel, Surabaya, menjelang waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan, menawarkan pengalaman kuliner yang unik. Berbeda dengan keramaian peziarah yang cenderung lebih sepi di awal Ramadhan, gang-gang di sekitar Jalan Ampel Masjid justru dipenuhi oleh aroma menggoda dari berbagai jajanan khas Timur Tengah. Para pedagang kaki lima menjajakan dagangannya di sepanjang jalan, menciptakan suasana meriah yang khas. Deretan meja dan gerobak tertata rapi, memamerkan aneka hidangan yang siap memanjakan lidah para pengunjung yang tengah mencari takjil.
Aroma manis dan gurih bercampur baur, mengundang selera siapapun yang melintas. Roti maryam, sambosa, pastel, dan martabak, tersaji dengan tampilan menggugah selera. Roti maryam setengah matang tersusun melingkar di atas nampan, menunggu giliran digoreng dengan mentega hingga keemasan. Salah satu pedagang, Syaifuddin Ahmad (25), mengungkapkan bahwa roti maryam merupakan jajanan favorit di kawasan tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hampir semua jajanan yang dijual di sana dibuat secara homemade oleh warga sekitar, mayoritas merupakan keturunan Arab yang telah lama bermukim di kawasan Sunan Ampel.
Keberadaan kuliner Timur Tengah di kawasan ini tak lepas dari sejarah panjang interaksi budaya dan migrasi penduduk. Menurut Niken Purwidiani, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), makanan-makanan tersebut merupakan perpaduan pengaruh budaya Arab dan Timur Tengah yang telah lama melekat dengan kawasan Sunan Ampel, tak lepas dari pengaruh Sunan Ampel sendiri. Hal ini diperkuat oleh dominasi penduduk keturunan Arab di wilayah tersebut, yang telah turun temurun mempertahankan dan mengembangkan resep-resep tradisional.
Selain roti maryam, martabak Madura juga menjadi primadona. Kehadiran martabak Madura menambah kekayaan kuliner di kawasan ini, mencerminkan keberagaman budaya yang juga diwakili oleh penduduk asli Madura. Niken menjelaskan bahwa Surabaya sebagai kota pesisir memiliki tradisi kuliner yang kaya, dan makanan-makanan tersebut menjadi bagian integral dari identitas kuliner lokal Surabaya. Proses turun temurun dalam penjualan makanan-makanan ini oleh para pedagang di sekitar Makam Sunan Ampel telah mengukuhkan posisinya sebagai ikon kuliner khas kawasan tersebut.
Lebih dari sekadar jajanan ngabuburit, kuliner di kawasan Sunan Ampel merepresentasikan perpaduan sejarah, budaya, dan tradisi kuliner yang unik dan menarik. Suasana yang ramai dan semarak di gang-gang sekitar Masjid Ampel menciptakan pengalaman berbuka puasa yang tak terlupakan bagi para pengunjung. Sajian-sajian kuliner Timur Tengah yang menggugah selera, dipadukan dengan suasana religius kawasan Sunan Ampel, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Beberapa jajanan yang dapat ditemukan di kawasan Sunan Ampel:
- Roti Maryam
- Sambosa
- Pastel
- Martabak (termasuk Martabak Madura)
- Berbagai jenis kue dan makanan khas Timur Tengah lainnya