Petani Senior Kulon Progo Ditemukan Meninggal di Sawah, Diduga Kelelahan Usai Bekerja Sejak Dini Hari

Wates, Kulon Progo - Seorang petani lanjut usia, Suratno (69), ditemukan meninggal dunia di area persawahan di Padukuhan Punukan, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kulon Progo pada Jumat (18/4/2025). Penemuan ini mengindikasikan dugaan kelelahan ekstrem akibat aktivitas bertani yang dilakukan sejak subuh.

Korban, yang diketahui bernama Suratno, merupakan warga Padukuhan Tunjungan, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih. Jasadnya ditemukan tergeletak di lahan berlumpur sekitar pukul 09.30 WIB oleh seorang warga yang berprofesi sebagai pemanjat kelapa. Saksi mata tersebut segera melaporkan kejadian ini kepada petani lain yang berada di sekitar lokasi, yang kemudian mengidentifikasi korban sebagai Suratno.

Kronologi penemuan bermula ketika seorang pemanjat kelapa melintas di area persawahan dan melihat seorang pria terbaring di pematang sawah. Merasa curiga, ia mendekati dan mendapati pria tersebut sudah tidak bernyawa. Penemuan ini segera dilaporkan kepada warga sekitar, yang kemudian diteruskan ke perangkat desa dan Bhabinkamtibmas.

Pihak kepolisian segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, diketahui bahwa Suratno telah berangkat ke sawah sejak pukul 04.30 WIB untuk menggarap lahan milik saudaranya.

Hasil pemeriksaan oleh tim medis dan INAFIS Polri menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kondisi tubuh korban yang basah dan berlumpur sesuai dengan keadaan lokasi penemuan di area persawahan.

  • Evakuasi dan Penolakan Autopsi Jenazah Suratno kemudian dievakuasi oleh tim dari PMI Kulon Progo. Pihak keluarga menyatakan menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian Suratno sebagai sebuah musibah. Keluarga juga meminta agar jenazah segera dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di pemakaman dusun.

    Kasus ini menjadi pengingat akan beratnya pekerjaan petani, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia. Dedikasi mereka dalam mengolah lahan patut diapresiasi, namun kesehatan dan keselamatan juga harus menjadi prioritas utama.