MPR Jajaki Potensi Kerja Sama Teknologi dengan Huawei di Tengah Ketegangan Tarif Global

Di tengah eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan China, Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, melakukan kunjungan strategis ke kantor pusat Huawei Technologies di Shenzhen, China, Kamis (17/4/2025).

Pertemuan dengan Vice President of Global Government Affairs Department Huawei Technologies, Wang, ini menjadi sinyal kuat penjajakan potensi kerja sama di bidang teknologi dan informasi antara Indonesia dan raksasa teknologi asal China tersebut. Kunjungan ini berlangsung di tengah kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh pemerintahan AS, yang menaikkan tarif impor barang dari China secara signifikan.

Eddy Soeparno menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari serangkaian agenda yang diinisiasi oleh pemerintah China, mencakup pertemuan di Beijing dan Shenzhen. Fokus utama dari rangkaian pertemuan ini adalah untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, khususnya dalam sektor industri, teknologi, perdagangan, dan transisi energi.

Sebelumnya, delegasi MPR juga telah melakukan pertemuan dengan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok Shenzhen dan mengunjungi pabrik mobil listrik BYD. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama di berbagai sektor strategis.

Dalam dialog dengan perwakilan Huawei, Eddy Soeparno menekankan pentingnya menjaga hubungan dagang yang baik dengan semua negara sahabat, tanpa memandang perbedaan ideologi atau kepentingan politik. Ia menegaskan bahwa Indonesia menjalin hubungan dengan negara-negara lain atas dasar kesetaraan, saling menghormati, dan semangat kebersamaan.

Eddy Soeparno juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi telekomunikasi dan kecerdasan buatan (AI) bagi Indonesia. Ia berharap kerja sama antara Indonesia dan China dapat diperluas, tidak hanya dalam bidang perdagangan, tetapi juga dalam pertukaran informasi, transfer teknologi, dan pengembangan AI.

"Akselerasi China yang cepat dalam kemajuan teknologi informasi menjadi lesson learned bagi pemerintah Indonesia untuk merekrut dan mengelola talenta terbaik di bidang teknologi informasi. Kami berharap Huawei mengambil peran dalam kemajuan teknologi informasi Indonesia ke depannya,” ujar Eddy.

MPR berharap investasi Huawei di Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga disertai dengan transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat mendorong generasi muda Indonesia untuk berkecimpung di bidang teknologi dan informasi. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Huawei dalam pengembangan ekosistem teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

Poin-Poin Penting Pertemuan:

  • Fokus Kerja Sama: Industri, teknologi, perdagangan, transisi energi, dan AI.
  • Prinsip Hubungan Bilateral: Kesetaraan, saling menghormati, dan semangat kebersamaan.
  • Harapan Indonesia: Transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari Huawei.
  • Tantangan Global: Perang tarif AS-China menjadi latar belakang penting.