Antisipasi Kasus Penutupan Dapur MBG, BGN Terapkan Empat Strategi Pengawasan Ketat

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah antisipatif untuk mencegah terulangnya kasus penutupan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa mitra di Kalibata. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengumumkan penerapan empat strategi utama yang difokuskan pada pengawasan dan tata kelola yang lebih ketat.

Kasus sebelumnya, di mana mitra dapur MBG di Kalibata mengalami kerugian signifikan akibat dugaan penggelapan dana oleh sebuah yayasan, menjadi pemicu utama penguatan sistem ini. Keempat langkah yang akan diimplementasikan BGN meliputi:

  • Pengetatan Identifikasi Mitra: BGN akan memperkuat proses seleksi dan identifikasi mitra dengan meminta data diri yang lebih komprehensif sejak awal kerja sama. Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko bekerja sama dengan pihak yang tidak kredibel. Penjelasan jati diri mitra akan menjadi bagian dari proses identifikasi.

  • Audit Berkala dengan Lembaga Independen: BGN akan menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta lembaga audit independen lainnya untuk melakukan pemeriksaan rutin. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memastikan penggunaan dana yang akuntabel.

  • Penggunaan Virtual Account Rekening Bersama: Sistem kemitraan MBG akan dievaluasi secara menyeluruh, dan tata kelola akan diperbaiki. Penggunaan virtual account yang berfungsi sebagai rekening bersama akan menjadi bagian penting dari sistem pengawasan yang ketat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kontrol terhadap aliran dana.

  • Penetapan Biaya Berbasis At Cost: BGN akan menerapkan sistem penetapan biaya yang didasarkan pada prinsip at cost, baik untuk bahan baku maupun operasional. Sistem ini akan didukung dengan referensi harga yang umum berlaku di pasaran, sehingga memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. Penetapan biaya dengan prinsip at cost akan membantu meminimalisir potensi penyimpangan.

Kasus yang menimpa mitra Dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Ira Mesra Destiawati, menjadi pelajaran berharga. Ira telah bekerja sama dengan Yayasan MBN dan SPPG Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025, menyediakan lebih dari 65.000 porsi makan bergizi gratis. Namun, ia mengalami kerugian hampir satu miliar rupiah akibat dugaan penggelapan dana oleh yayasan tersebut, dan telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

Kuasa hukum korban, Danna Harly, mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan yayasan MBN yang tidak membayarkan hak-hak Ira sebagai mitra dapur MBG. Langkah-langkah yang diambil BGN diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.