Kingman: Transformasi dari Korporat ke Industri Sandal yang Menginspirasi

Kisah Sukses Kingman: Dari Mimpi di Balik Meja Kantor Hingga Brand Sandal Pria Terkemuka

Di tengah ketatnya persaingan industri fesyen lokal, dua anak muda, Benny Wijaya dan Diswandy, membuktikan bahwa inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk menaklukkan pasar. Meninggalkan zona nyaman sebagai karyawan kantoran, mereka berani banting setir dan mendirikan Kingman, sebuah brand sandal pria yang kini sukses mencuri perhatian.

Benny, dengan latar belakang perbankan yang kental dengan angka dan Diswandy yang berpengalaman di dunia logistik, awalnya sama sekali asing dengan seluk beluk industri alas kaki. Namun, semangat belajar dan keinginan kuat untuk menciptakan sesuatu yang berbeda, mengalahkan segala keterbatasan. Mereka melihat peluang di ceruk pasar yang belum tergarap, yakni sandal pria yang tidak hanya nyaman dan fungsional, tetapi juga tetap terlihat rapi dan cocok untuk berbagai suasana.

Membangun Brand dari Nol

Dengan modal seadanya dan pengetahuan yang minim, Benny dan Diswandy memulai bisnis mereka dari nol. Mereka melakukan riset pasar secara mendalam, mencari pemasok bahan baku berkualitas, dan merancang produk sendiri di sebuah bengkel kecil di Jakarta Barat. Benny fokus pada operasional dan keuangan, sementara Diswandy bertanggung jawab atas logistik dan pemasaran.

Di awal perjalanan, semuanya dilakukan sendiri. Mulai dari memotret produk, memproses pesanan, hingga membalas chat pelanggan, semua dikerjakan di sela-sela kesibukan sebagai karyawan. Waktu istirahat pun seringkali terkorbankan. Namun, kegigihan dan dedikasi mereka tak pernah surut.

Shopee: Katalisator Pertumbuhan Kingman

Keputusan untuk bergabung dengan Shopee pada tahun 2021 menjadi titik balik bagi Kingman. Benny dan Diswandy melihat Shopee sebagai platform e-commerce yang tepat untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan jutaan pengguna dan lalu lintas penjualan yang tinggi, Shopee menawarkan peluang eksposur yang tak ternilai harganya.

"Shopee telah berkontribusi lebih dari 80 persen dari total keseluruhan penjualan produk Kingman," ungkap Benny dan Diswandy.

Mereka aktif memanfaatkan berbagai fitur yang ditawarkan Shopee, seperti:

  • Kampanye: Mengikuti kampanye-kampanye besar seperti Shopee Big Ramadan Sale untuk meningkatkan penjualan.
  • Shopee Live: Berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui live streaming, memperkenalkan produk secara detail, dan memberikan penawaran khusus.
  • Shopee Affiliate Program: Berkolaborasi dengan para influencer untuk memperluas jangkauan pemasaran.
  • Shopee Pilih Lokal: Memanfaatkan laman khusus yang mempromosikan produk UMKM dan brand lokal.

Inovasi dan Ekspansi

Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Kingman terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru. Mereka memprediksi bahwa sandal clog akan menjadi tren di tahun ini, sehingga mereka pun merancang koleksi sandal clog yang stylish dan nyaman.

Selain sandal, Kingman juga mulai merambah ke kategori men's apparel, seperti polo shirt. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Kingman sebagai brand gaya hidup pria yang lengkap.

Pesan untuk Generasi Muda

Kepada para calon pengusaha muda Indonesia, Benny dan Diswandy berpesan untuk terus belajar dan konsisten. Mereka menekankan bahwa dunia bisnis selalu berubah, sehingga penting untuk terus mengikuti perkembangan tren dan teknologi.

"Tidak ada usaha yang instan. Konsistensi akan membantu kita menemukan titik ideal bagi brand untuk bertumbuh," pungkas mereka.

Kisah sukses Kingman adalah bukti bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan pemanfaatan platform digital yang tepat, siapa pun bisa meraih impiannya. Dari dua orang karyawan kantoran yang bermimpi besar, kini Benny dan Diswandy telah menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda di Indonesia.