Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat Picu Kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo Bantah Sistem Gate Bermasalah

Kemacetan parah melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (17/04/2025), memicu keluhan dari berbagai pihak. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memberikan klarifikasi terkait penyebab utama kemacetan tersebut. Menurut Pelindo, kepadatan lalu lintas bukan disebabkan oleh gangguan pada sistem gate pelabuhan, melainkan akibat lonjakan aktivitas bongkar muat yang signifikan.

Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menjelaskan bahwa sistem operasi di terminal dan area pintu masuk New Priok Container Terminal One (NPCT 1) berfungsi normal tanpa kendala. Peningkatan volume kendaraan di sekitar pelabuhan, ditambah dengan aktivitas bongkar muat yang meningkat pesat, menjadi faktor utama pemicu kemacetan.

Lonjakan aktivitas bongkar muat ini dipicu oleh penerimaan dan pengiriman barang yang dilakukan secara bersamaan setelah pembatasan operasional angkutan Lebaran. Selain itu, perusahaan juga berupaya memaksimalkan aktivitas sebelum memasuki libur panjang pada Jumat (18/4/2024) hingga Minggu (20/4/2025). Data Pelindo menunjukkan bahwa jumlah truk yang masuk ke terminal pelabuhan meningkat hampir 100 persen. Jika biasanya jumlah truk yang masuk ke NPCT 1 rata-rata kurang dari 2.500 unit per hari, pada hari itu jumlahnya melonjak di atas 4.000 unit.

Pelindo telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu mengurai kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Adi Sugiri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, mitra, dan stakeholder yang terdampak kemacetan ini.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Utara, Hendrico Tampubolon, mengamini bahwa kemacetan di sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok disebabkan oleh antrean panjang kendaraan yang hendak masuk dan keluar pelabuhan. Pada Kamis malam, delapan ruas jalan dan empat exit tol di Tanjung Priok dilaporkan mengalami kemacetan total.