Tren Pengangguran Anak Muda di China Menurun di Tengah Upaya Pemerintah
Kondisi pasar tenaga kerja di perkotaan China menunjukkan sinyal positif dengan penurunan angka pengangguran di kalangan generasi muda pada Maret 2025. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkap adanya penurunan tingkat pengangguran pada kelompok usia 16-24 tahun (di luar mahasiswa) menjadi 16,5 persen, setelah sebelumnya berada di angka 16,9 persen pada Februari. Penurunan ini mengakhiri tren peningkatan yang sempat terjadi selama dua bulan sebelumnya, memberikan harapan baru bagi para pencari kerja muda di Negeri Tirai Bambu.
Tidak hanya kelompok usia 16-24 tahun, kelompok usia 25-29 tahun juga mengalami penurunan tingkat pengangguran menjadi 7,2 persen dari 7,3 persen. Sementara itu, kelompok usia 30-59 tahun mencatatkan penurunan dari 4,3 persen menjadi 4,1 persen. Secara keseluruhan, tingkat pengangguran perkotaan yang diukur melalui survei nasional berada di angka 5,2 persen pada Maret, menurun dibandingkan angka 5,4 persen pada Februari yang merupakan level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Penurunan ini terjadi seiring dengan berbagai kebijakan dan program yang digulirkan pemerintah China untuk meningkatkan peluang kerja bagi generasi muda. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan fiskal dan moneter yang lebih besar guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Target pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini tetap dipertahankan di angka 5 persen.
Pemerintah juga secara khusus menargetkan angkatan kerja muda, terutama lulusan universitas. Dewan Negara China telah mengeluarkan pedoman baru yang bertujuan untuk membangun sistem layanan ketenagakerjaan yang lebih berkualitas bagi para lulusan perguruan tinggi. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu para lulusan untuk lebih mudah memasuki pasar kerja dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kualifikasi mereka.
Sebelumnya, pemerintah China sempat menghentikan publikasi data pengangguran anak muda pada pertengahan tahun 2023 setelah mencapai rekor tertinggi 21,3 persen pada Juni 2023. Data tersebut kembali dipublikasikan pada Desember 2023 setelah NBS memperbarui metode penghitungan dengan tidak memasukkan mahasiswa ke dalam statistik. Namun, penting untuk dicatat bahwa angka resmi ini tidak mencakup para pencari kerja yang telah menyerah dan tidak lagi aktif mencari pekerjaan, serta tidak mencerminkan kondisi pengangguran di wilayah pedesaan China.