Tradisi Walimatus Safar: Syukuran dan Doa Restu Jelang Ibadah Haji
Tradisi Walimatus Safar: Syukuran dan Doa Restu Jelang Ibadah Haji
Menjelang keberangkatan menunaikan ibadah haji, umat Muslim di Indonesia memiliki tradisi unik yang disebut walimatus safar. Secara harfiah, walimatus safar berasal dari bahasa Arab, terdiri dari kata "walimah" yang berarti perjamuan atau syukuran, dan "safar" yang berarti perjalanan. Dengan demikian, walimatus safar dapat diartikan sebagai acara syukuran yang diadakan sebagai persiapan dan permohonan doa restu sebelum melakukan perjalanan jauh, khususnya ibadah haji.
Makna dan Tujuan Walimatus Safar
Walimatus safar bukan sekadar pesta perpisahan, tetapi lebih merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menunaikan ibadah haji. Acara ini menjadi wadah untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, sahabat, dan tetangga, memohon maaf atas segala kesalahan, serta memohon doa restu agar perjalanan ibadah haji diberikan kelancaran, keselamatan, dan keberkahan.
Dalam tradisi walimatus safar, biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain:
- Pembacaan ayat suci Al-Quran: Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran diharapkan dapat memberikan ketenangan hati dan keberkahan bagi calon jamaah haji.
- Pembacaan sholawat: Sholawat Nabi Muhammad SAW dilantunkan sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah SAW, serta sebagai permohonan syafaat.
- Ceramah atau tausiyah: Ceramah agama yang disampaikan oleh seorang ustadz atau tokoh agama bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dan motivasi kepada calon jamaah haji agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan sesuai tuntunan syariat.
- Doa bersama: Doa menjadi inti dari acara walimatus safar. Calon jamaah haji dan seluruh tamu undangan bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar perjalanan ibadah haji diberikan kemudahan, keselamatan, dan keberkahan. Doa yang sering dipanjatkan antara lain:
- Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta. (Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada.)
- Fi hifzhillahi wa fi kanafihi wa zawwadakallahuttaqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka ilal-khairi haitsu kunta wa aina ma kunta. (Semoga engkau dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Semoga Allah SWT memberikan perbekalan takwa kepadamu, mengampuni dosa-dosamu, dan membimbing mu kepada kebaikan dimanapun engkau berada.)
- Jamuan makan: Sebagai wujud syukur dan berbagi kebahagiaan, tuan rumah biasanya menyediakan hidangan makanan untuk dinikmati bersama para tamu undangan.
Hukum dan Adab Walimatus Safar
Para ulama sepakat bahwa walimatus safar hukumnya adalah mubah (diperbolehkan), bahkan dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik dan tidak berlebihan. Meskipun tidak ada dalil khusus yang mewajibkan walimatus safar, namun tradisi ini dianggap sebagai bentuk muamalah mubah yang memiliki nilai positif, yaitu mempererat tali silaturahmi, saling mendoakan, dan berbagi kebahagiaan.
Dalam melaksanakan walimatus safar, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Niat yang ikhlas: Walimatus safar hendaknya dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT, bukan untuk riya' (pamer) atau mencari pujian.
- Tidak berlebihan: Hindari pemborosan dan kemewahan dalam penyelenggaraan walimatus safar. Sesuaikan dengan kemampuan finansial dan jangan sampai memberatkan diri sendiri.
- Menjaga kesopanan: Jaga kesopanan dalam berpakaian, berbicara, dan bertingkah laku selama acara walimatus safar.
- Tidak mengganggu orang lain: Pastikan acara walimatus safar tidak mengganggu ketenangan dan kenyamanan lingkungan sekitar.
Walimatus safar merupakan tradisi yang baik dan patut dilestarikan. Melalui tradisi ini, calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri secara spiritual dan sosial, serta memohon doa restu dari orang-orang terdekat agar perjalanan ibadah haji diberikan kelancaran, keselamatan, dan keberkahan. Penting untuk diingat bahwa esensi dari walimatus safar adalah rasa syukur, silaturahmi, dan doa, bukan sekadar pesta perpisahan yang mewah dan berlebihan.