Kemacetan Parah di Tanjung Priok: DPR Soroti Perlunya Pembenahan Akses Pelabuhan
Kemacetan lalu lintas yang melumpuhkan di sekitar Jalan Yos Sudarso dan jalur menuju Pelabuhan Tanjung Priok telah memicu reaksi dari Komisi V DPR RI. Ketua Komisi V, Lasarus, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi mengenai kemacetan tersebut dan terkejut dengan situasinya, mengingat kondisi normal biasanya tidak separah ini.
"Kami kalau yang hari ini belum dapat laporan. Biasanya sih nggak sampai seperti ini, normal-normal aja," ujar Lasarus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Lasarus menekankan perlunya pembenahan akses menuju Tanjung Priok. Ia menyebutkan adanya proyek pembangunan jalan tol khusus oleh salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas ke pelabuhan. "Memang akses di Tanjung Priok kami melihat masih perlu perbaikan karena kalau nggak ini akan berulang terus," tambahnya.
Komisi V berencana untuk segera melakukan pengecekan lapangan terkait kemacetan ini. Jika ditemukan indikasi masalah serius, mereka tidak akan segan-segan memanggil Menteri Perhubungan dan pihak Pelindo untuk memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban.
Sementara itu, Pelindo mengkonfirmasi bahwa kemacetan disebabkan oleh peningkatan volume bongkar muat peti kemas. Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Chandra Irawan, menjelaskan bahwa terjadi lonjakan arus barang petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery di pelabuhan, terutama setelah berakhirnya masa arus mudik Lebaran dan pelonggaran pembatasan lalu lintas barang.
"Betul (macet disebabkan peningkatan volume bongkar muat petikemas). Volume kegiatan receiving delivery lagi tinggi, khususnya di NPCT1 (New Priok Container Terminal One)," kata Chandra.
Chandra memastikan bahwa tidak ada kendala sistem yang menyebabkan kemacetan, baik di gerbang pelabuhan maupun di terminal petikemas. Operasi bongkar muat kapal tetap berjalan lancar.
Untuk Terminal NPCT 1, peningkatan volume truk yang masuk hampir mencapai 100%. Biasanya, jumlah truk yang masuk kurang dari 2.500, namun pada hari tersebut mencapai lebih dari 4.000 truk. Sistem operasi di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan berfungsi normal tanpa kendala.
Berikut poin penting:
- Komisi V DPR RI menyoroti kemacetan parah di akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
- Ketua Komisi V, Lasarus, menyatakan perlunya pembenahan akses dan menyebutkan adanya proyek jalan tol khusus.
- Pelindo mengkonfirmasi bahwa kemacetan disebabkan peningkatan volume bongkar muat peti kemas pasca Lebaran.
- Peningkatan volume truk di NPCT 1 mencapai hampir 100%, dari rata-rata kurang dari 2.500 menjadi lebih dari 4.000 truk.