Waspada Ular Hijau di Soloraya: Identifikasi dan Tingkat Bahayanya

Wilayah Soloraya, yang meliputi tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah, ternyata menyimpan keberagaman hayati yang menarik, termasuk tiga spesies ular hijau dengan tingkat bahaya yang berbeda. Keberadaan ular-ular ini tersebar merata di berbagai habitat, mulai dari area persawahan, perkebunan, hingga tepian sungai, sehingga kewaspadaan masyarakat menjadi penting.

Salah satu jenis ular hijau yang patut diwaspadai adalah Trimeresurus insularis, atau lebih dikenal dengan sebutan ular hijau ekor merah. Ular ini tergolong high venom, yang berarti memiliki bisa dengan potensi bahaya yang signifikan. Meskipun cenderung pasif dan lebih aktif pada malam hari, ular ini tetap berbahaya jika merasa terancam. Ciri khasnya adalah warna hijau cerah pada tubuhnya dengan ekor berwarna merah menyala. Ukurannya relatif kecil, dengan panjang maksimal mencapai satu meter. Mata berwarna merah menjadi pembeda visual yang jelas dari jenis ular hijau lainnya.

Gigitan ular hijau ekor merah dapat menimbulkan efek yang serius, meskipun tingkat fatalitasnya masih di bawah ular kobra. Korban gigitan umumnya akan mengalami pembengkakan hebat, rasa sakit yang tak tertahankan, dan berpotensi mengalami nekrosis atau kerusakan jaringan di sekitar area gigitan. Walaupun kematian akibat gigitan ular ini jarang terjadi, penanganan medis yang cepat dan tepat tetap sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jenis ular hijau lainnya adalah Ahaetulla prasina, atau yang dikenal sebagai ular pucuk. Ular ini memiliki warna hijau seragam dari kepala hingga ujung ekor. Ukurannya bisa mencapai 2,4 meter. Meskipun memiliki penampilan yang mencolok, ular pucuk tergolong low venom, sehingga bisanya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Efek gigitannya umumnya hanya menyebabkan rasa gatal ringan.

Terakhir, ada Gonyosoma, atau ular bajing. Ular ini juga memiliki tubuh berwarna hijau, tetapi ekornya memiliki ciri khas berwarna silver atau kemerahan. Ular bajing dapat tumbuh hingga 2,4 meter dan memiliki sifat yang cukup agresif jika merasa terganggu. Walaupun begitu, bisa ular ini tidak seberbahaya ular hijau ekor merah.

Berikut adalah rangkuman informasi mengenai ketiga jenis ular hijau yang perlu Anda ketahui:

  • Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus insularis)

    • Kategori: High venom
    • Ciri-ciri: Tubuh hijau, ekor merah, mata merah, panjang maksimal 1 meter
    • Efek gigitan: Pembengkakan, nyeri hebat, potensi nekrosis
  • Ular Pucuk (Ahaetulla prasina)

    • Kategori: Low venom
    • Ciri-ciri: Hijau seragam, panjang maksimal 2,4 meter
    • Efek gigitan: Gatal
  • Ular Bajing (Gonyosoma)

    • Kategori: Tidak disebutkan, namun tidak seberbahaya ular hijau ekor merah
    • Ciri-ciri: Hijau, ekor silver/kemerahan, panjang maksimal 2,4 meter
    • Efek gigitan: Tidak dijelaskan secara rinci