Rekonstruksi Penembakan 3 Polisi di Way Kanan: Keluarga Korban Pertanyakan Adegan yang Dihilangkan
Kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian di Kabupaten Way Kanan, Lampung, terus bergulir. Rekonstruksi kejadian yang digelar baru-baru ini menuai sorotan dari pihak keluarga korban.
Tim kuasa hukum keluarga korban, yang tergabung dalam Tim Hotman 911, menyatakan bahwa rekonstruksi yang dilakukan tidak sepenuhnya sesuai dengan pra-rekonstruksi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Putri Maya Rumantir, salah satu anggota tim kuasa hukum, mengungkapkan adanya ketidaksesuaian jumlah adegan yang diperagakan.
Menurut Putri, dalam pra-rekonstruksi terdapat 80 adegan yang diperagakan. Namun, pada saat rekonstruksi yang berlangsung di Lapangan Satlog 043 Garuda Hitam, jumlah adegan yang diperagakan hanya 71. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari pihak keluarga korban mengenai alasan penghilangan sejumlah adegan tersebut.
"Seharusnya ada 80 adegan, tetapi rekonstruksi ini hanya 71 adegan, jadi ada sekitar 9 adegan yang dihilangkan," ujarnya di lokasi rekonstruksi.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung terkait sanggahan yang disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban. Awak media yang hadir di lokasi rekonstruksi juga belum berhasil mendapatkan pernyataan dari pihak TNI.
Kronologi Kejadian
Tragedi ini bermula ketika tiga anggota kepolisian, yaitu AKP Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), Aipda Petrus Apriyanto, dan Briptu Ghalib Surya Ganta, gugur saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin sore.
Peristiwa penembakan ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang menimpa anggota kepolisian di Indonesia. Kasus ini juga menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai penegakan hukum dan keamanan di wilayah tersebut.
Pihak keluarga korban berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan para pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Berikut adalah nama-nama korban yang gugur dalam peristiwa tersebut:
- AKP (Anumerta) Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin)
- Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto
- Briptu (Anumerta) Ghalib Surya Ganta