Oriental Circus Indonesia Membantah Tuduhan Penganiayaan Mantan Pemain

Bantahan Keras Founder Oriental Circus Indonesia Terkait Tuduhan Penyetruman Mantan Pemain

Founder Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau, secara tegas membantah tuduhan bahwa dirinya atau pihak OCI telah melakukan penyetruman terhadap mantan pemain sirkus mereka. Bantahan ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang diadakan untuk menanggapi klaim yang beredar luas.

Tony Sumampau menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan cenderung mengada-ada. Ia mempertanyakan logika di balik tuduhan penyetruman, dengan menekankan potensi bahaya yang ditimbulkan jika tindakan tersebut benar-benar dilakukan. Menurutnya, penggunaan alat kejut listrik yang sebenarnya dapat berakibat fatal bagi korban.

"Jika benar ada penyetruman, dampaknya bisa sangat serius, bahkan mengancam nyawa. Oleh karena itu, saya tegaskan bahwa tuduhan ini sepenuhnya tidak benar," ujar Tony Sumampau.

Lebih lanjut, Tony Sumampau menjelaskan bahwa istilah "setrum" mungkin disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Ia menyinggung penggunaan hot wire dalam dunia peternakan sebagai contoh. Hot wire adalah alat yang menghasilkan kejutan listrik ringan untuk mencegah hewan ternak keluar dari area yang ditentukan. Namun, Tony Sumampau menegaskan bahwa OCI tidak pernah menggunakan alat semacam itu, apalagi untuk menyakiti manusia atau hewan.

"Kami tidak menggunakan hot wire atau alat sejenisnya di sirkus kami. Hewan-hewan kami terlatih dengan baik dan tidak memerlukan alat-alat tersebut," tambahnya.

Selain membantah tuduhan penyetruman, Tony Sumampau juga menanggapi tuduhan pemerasan yang melibatkan permintaan dana dalam jumlah besar. Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki dalang di balik tuduhan tersebut dan akan mengambil langkah hukum yang diperlukan.

"Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum. Namun, kami juga berhati-hati agar tidak merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah, terutama mantan anak didik kami yang masih kami anggap sebagai keluarga," jelas Tony Sumampau.

Kasus ini bermula dari pengakuan seorang mantan pemain sirkus OCI bernama Vivi yang mengaku telah mengalami perlakuan tidak manusiawi, termasuk penyetruman dan kekerasan fisik lainnya. Pengakuan Vivi ini kemudian menjadi viral dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat.