Tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh sejumlah oknum pengemudi ojek online (ojol) mencoreng citra profesi tersebut. Alih-alih mengantarkan pesanan dengan amanah, mereka justru melakukan pencurian makanan dan minuman milik pelanggan. Aksi ini memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan pengguna jasa ojek online.

Beberapa kasus pencurian yang dilakukan oleh oknum pengemudi ojol ini terekam kamera pengawas dan viral di media sosial. Berikut adalah beberapa contoh kejadian:

• Pencurian Minuman di Restoran: Seorang pengemudi ojol terekam CCTV mencuri minuman milik pelanggan yang sedang menunggu pesanan di sebuah restoran ayam goreng di Rawa Belong, Jakarta Barat. Dengan sigap, ia mengambil minuman tersebut saat pelayan restoran lengah.
• Modus Ajak Teman untuk Mencuri Makanan: Seorang pengemudi FoodPanda mengajak rekannya untuk melakukan aksi pencurian. Setelah meletakkan pesanan di pagar rumah pelanggan dan memotretnya sebagai bukti pengantaran, temannya langsung mengambil makanan tersebut dan mereka melarikan diri. Aksi ini terekam oleh kamera pengawas yang dipasang di teras rumah pelanggan.
• Pencurian Seafood di Pasar: Di Kuala Lumpur, Malaysia, seorang pengemudi ojol dituduh mencuri seafood segar senilai Rp 1,1 juta di Pasar Lelang Datuk Keramat. Ia ditangkap oleh polisi dan sempat ditahan. Dalam pembelaannya, ia mengaku mencuri ikan karena ingin makan tetapi tidak punya uang.
• Mengambil Makanan Pelanggan Lain: Seorang pengemudi ojol memanfaatkan situasi di sebuah kompleks perumahan yang mengharuskan semua pesanan diletakkan di meja khusus. Setelah meletakkan pesanan pelanggannya, ia mengambil makanan milik orang lain dan kabur.
• Menyantap Makanan Pelanggan Usai Diberi Tip: Seorang pelanggan bernama Jeff memesan ayam goreng melalui aplikasi ojek online dan memberikan pesan khusus kepada pengemudi untuk meminta tambahan saus barbeque. Ia berjanji akan memberikan tip tambahan jika permintaannya dipenuhi. Setelah menerima pesanan dan memberikan tip, Jeff terkejut mendapati ayam gorengnya telah ludes dimakan dan hanya menyisakan tulang.

Kasus-kasus ini menjadi viral di media sosial dan memicu kecaman dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan oknum pengemudi ojol tersebut dan meminta perusahaan aplikasi untuk melakukan tindakan tegas. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat menggunakan jasa ojek online.