JPO di Depan Gedung DPR/MPR RI Mengkhawatirkan: Pagar Pembatas Hilang, Lumut Merajalela

Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak strategis di depan Gedung DPR/MPR RI, tepatnya di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Semanggi, Bendungan Hilir, dan Tanah Abang, Jakarta Pusat, memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran bagi para pejalan kaki.

Beberapa bagian pagar pembatas besi yang seharusnya menjadi pelindung utama bagi pejalan kaki dari potensi terjatuh, dilaporkan hilang di beberapa titik krusial. Keadaan ini semakin diperparah dengan minimnya perawatan, sehingga JPO dipenuhi lumut dan sampah.

Kerusakan paling signifikan terlihat pada tangga JPO yang berlokasi tepat di seberang gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, mengarah ke Jalan Gatot Subroto. Berdasarkan pengamatan, hilangnya pagar pembatas besi diperkirakan mencapai panjang dua meter. Hanya tersisa bracket besi yang berkarat, yang seharusnya menjadi penopang utama pagar pengaman. Batang vertikal yang berfungsi sebagai pelindung telah hilang sepenuhnya, meninggalkan celah berbahaya bagi pejalan kaki.

Selain itu, beberapa batang vertikal pada pagar besi di sisi lain JPO juga didapati hilang. Padahal, keberadaan tiang-tiang vertikal ini sangat penting untuk mencegah pejalan kaki terjatuh, meskipun rel horizontal di bagian atas dan bawah pagar masih terpasang. Lebih lanjut, tidak ditemukan kamera CCTV yang terpasang di JPO tersebut.

Kondisi JPO secara keseluruhan sangat tidak terawat. Tumpukan daun kering menutupi permukaan tangga, membuatnya licin dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Sampah plastik berserakan dan genangan air terlihat di berbagai sudut JPO. Ketiadaan atap membuat seluruh area JPO basah kuyup saat hujan.

Jalur landai atau rampa yang seharusnya memudahkan pengguna kursi roda juga tidak luput dari masalah. Permukaannya dipenuhi lumut tebal dan kotoran, sehingga sangat berbahaya bagi pengguna kursi roda. Tidak adanya pagar pembatas di sisi rampa semakin meningkatkan risiko tergelincir dan jatuh.

Walaupun kondisi JPO terbilang membahayakan, banyak pejalan kaki yang tetap memanfaatkannya sebagai jalur penyeberangan. Hal ini menunjukkan bahwa JPO ini masih merupakan akses vital bagi masyarakat, meskipun sangat membutuhkan perbaikan menyeluruh, termasuk perbaikan struktur, peningkatan kebersihan, dan peningkatan keselamatan. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi JPO ini demi keselamatan dan kenyamanan para pejalan kaki yang setiap hari melintas.

  • Pagar pembatas hilang di beberapa titik
  • Tangga JPO licin karena tumpukan daun kering
  • Sampah plastik dan genangan air di berbagai sudut
  • Rampa dipenuhi lumut tebal dan kotoran
  • Tidak ada pagar pembatas di sisi rampa
  • Tidak ada CCTV yang terpasang